Kategori
Kebudayaan

Boles dan Lisung Meriahkan Festival Budaya Nusantara III Di Tangerang

Kota Tangerang – Perguruan Silat Maung Bodas yang menjadi binaan KH. Fajar Laksana ikut meriahkan Festival Budaya Nusantara III yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang dengan Permainan Tradisional Boles dan Ngagotong Lisung di Pelataran Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (5/12/2019) Malam.

Acara Festival Budaya Nusantara III mengundang berbagai praktisi kebudayaan, permuseuman, dan jawara-jawara silat dari berbagai daerah baik Nasional maupun Mancanegara seperti Belanda, Italia, dan Malaysia.

Boles dan Lisung tampil pada acara hiburan malam yang menjadi bagian dari agenda Festival Budaya Nusantara III. Kesenian Tradisional sebagai Icon Kota Sukabumi tersebut ditampilkan dengan Asosiasi Debus Banten secara bersamaan. KH. Fajar Laksana sebagai Guru Besar Perguruan Silat Maung Bodas secara langsung memimpin kendali pertunjukan Cambuk Api, Maen Boles, dan Ngagotong Lisung.

Sanggar Seni Perguruan Silat Maung Bodas yang berada di Komplek Museum Prabu Siliwangi selalu menjaga dan melestarikan seni tradisional Boles dan Lisung Ngamuk yang merupakan warisan seni budaya Sunda Pajajaran. Kini, kesenian Boles dan Lisung sudah menjadi ajang turnamen olahraga tradisional yang dipertunjukkan pada setiap event-event kebudayaan.

KH. Fajar Laksana mengatakan bahwa sejarah seni tradisi Boles dan Lisung Ngamuk sudah dikenal sejak kerajaan Prabu Siliwangi di Tanah Sunda.
“Seni Tradisi Boles dan Lisung sudah tertulis dalam Kitab Suwasit di Museum Prabu Siliwangi. Saat ini, Boles dan Lisung sudah menjadi ikon kota Sukabumi bahkan menjadi seni tradisional yang banyak diminati oleh bangsa-bangsa lain” ungkapnya.

Acara Hiburan malam berlangsung meriah, salah satunya dengan kolaborasi penampilan Asosiasi Debus Banten yang bermain Debus sebagai khasnya dan Perguruan Silat Maung Bodas dengan Permainan Tradisional Boles dan Ngagotong Lisung. “Acaranya berlangsung meriah, memukau banyak wisatawan yang ada didaerah Kota Tangerang” Tutupnya.

Oleh Gilang Ramadhan

Hidup Sekali, Hiduplah yang Berarti
Salam Lestari, Salam Literasi, dari Santri Sukabumi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *