Kategori
Cerita Santri Di Luar Negeri Petualangan Santri Pustaka Santri

Santri Menggobal Kembali Open Trip Paket Study Tour 3 Negara Malaysia Singapore Thailand

SANTRIREALISTIS.COM – Ada kabar gembira nih bagi kamu yang ingin liburan sekaligus melakukan berbagai kegiatan bermanfaat seperti visit some universities and islamic places in Asia or doing some comparative studies diluar Negeri tapi dengan badget yang tentunya terjangkau. Karena pada kesempatan ini, Santri Mengglobal kembali mengadakan Program International Islamic Comparative Study (IICS) Batch 3 yang diselenggarakan di 3 Negara gengss ! Selain kunjungan wisata dan tempat bersejarah, kamu juga bakal diajak keliling ke beberapa instansi pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan. Kapan lagi ada trip luar negeri sekomplit dan sekeren ini gengs ? 🤩

INTERNATIONAL ISLAMIC COMPARATIVE STUDY (IICS) – BATCH 3 [Malaysia – Singapore – Thailand]

🗓 Departure : 10 – 15 Agustus 2022

Program ini dibuka untuk santri, pelajar atau audience umum lainnya..

Biaya Program :
-) Biaya pendaftaran-IDR 300.000,-
-) Seluruh biaya program – IDR 4.500.000,-

Cakupan Biaya Program :
-) Tiket Pesawat Pulang-Pergi (CGK-KLIA)
-) Hotel
-) Kaos Ekslusif
-) Bus dan Pemandu Wisata
-) Makanan Halal (selama perjalanan)
-) Asuransi Perjalanan
-) Bagasi 7 kg
-) Sertifikat Internasional

Program IICS selama di 3 Negara :

-) Cultural and Heritage exposure (Prince Songkla University – Thailand)

-) World Class University Visit ( University Malaya)

-) International lecture and discussion (National University of Singapore)

-) Student talk and gathering (Indonesian student association overseas)

-) Cultural visit and international exposure (Petronas, Putrajaya, Melaka, Batu caves, Merlion Park, Masjid Sultan, Sleeping Budha)

Registrasi :
Batas maksimal registrasi tanggal 27 Juni 2022, dengan cara isi form dibawah ini
https://bit.ly/IICS3-SM

Narahubung :
WA = +6282132885258

Buruan daftar karena kuota terbatas loh ! Jangan lupa ajak teman/kerabat yang lain juga yaa, see you..

Kategori
Petualangan Santri

DEMI SEGARIS PESONA – AKU RELA BERKELANA

Hidup adalah sebuah perjalanan, petualangan, dan pengabdian kepada agama melalui berbagai aktivitas yang dilakukan sebagai manifestasi dalam menembus kesalahan kepada sang pencipta dengan tujuan adalah Syurga yang penuh damba. Hidup bukan hanya sekedar lahir, menangis, tertawa, tua lalu tiada karena nyawa yang sudah kembali kepada sang pencipta.

Hidup seperti menggapai puncak tertinggi yang memberikan hamparan pemandangan tiada duanya, karena itulah pendaki kembali ke gunung walaupun rintangan harus dilalui. Puncak Gunung dianalogikan seolah puncak tujuan hidup, jalur yang dilalui untuk mencapai puncak tersebut dianalogikan sebagai proses kehidupan yang sedang kita lalui, tapi ketahuilah bahwa puncak tiada akan ada artinya tanpa proses perjalanan yang lebih memper’erat persahabatan dan begitupun hidup tiada akan ada artinya tanpa dilalui dengan proses peningkatan pengabdian kepada sang pencipta.

Dunia adalah jembatan menuju kehidupan nan kekal dan abadi. Maka, keluarlah untuk mensyukuri nikmat-Nya dengan menghirup udara segar dari alam bebas terbuka sebelum masanya berakhir tua.

Baca Juga : Puncak Gede – Pengalaman Pertama Mendaki Gunung

Tak pernah terpikirkan bahwa cita-cita memang selalu berubah sesuai dengan masa dimana kita berada. perlahan, tapi harus dipastikan bahwa impian itu akan terealisasi setelah penantian yang hilang dan pergi.

Baca Juga : Karang Bolong – Keindahan yang Terlupakan

Alam adalah bagian dari karunia-Nya dengan segala keindahan mempesona, membukakan mata manusia dan membawa terbang raga ke arah garis cakrawala.

Baca Juga : Bunga Edelweis – Bunga Keabadian yang Menjadi Dambaan

Ada hal yang perlu dimengerti dari cahaya kuning kemerah-merahan perlahan mulai hilang ini. Bahwa setiap awal selalu ada akhir, setiap datang selalu saja satu paket dengan pergi, bahkan yang tadinya ada akan berujung menjadi tiada. Namun selalu ada hal luarbiasa terselip diantara keduanya, seperti langit sore ini misalnya.

Pantai dapat menyenangkan jiwa-jiwa kita, sedangkan gunung selalu menenangkan jiwa-jiwa penikmatnya. Karena antara kita dan alam tak pernah bertengkar tentang siapa yang paling benar dan siapa yang paling besar. Tetapi rasa syukurlah yang senantiasa terpatri untuk Sang Pencipta Semesta.

Persahabatan itu seperti layaknya tangan dan Mata. Saat tangan terluka maka mata menangis, saat mata menangis maka tangan yang menghapusnya. Karena itulah, kebersamaan kami didasari atas persahabatan dan juga kekeluargaan.

kebersamaan membawa kami menuju Puncak Harapan, Gunung Gede. Jomet Adventure.
Kategori
Petualangan Santri

BUNGA EDELWEIS – BUNGA KEABADIAN YANG MENJADI DAMBAAN

Kalian pasti pernah mendengar mengenai bunga yang satu ini, bunga yang tidak asing bagi kalangan pendaki Gunung. Ya, Edelweis namanya. Orang sering menyebutnya dengan Everlasting Flower (Bunga Keabadian) karena bunga ini tak pernah mati.

Selain itu, bunga ini memiliki nama ilmiah Anaphalis Javanica yang hanya dapat ditemukan di daerah dataran tinggi, seperti di daerah pegunungan di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Lombok. Bunga Edelweis hanya dapat tumbuh di tempat dengan sinar matahari yang penuh. Selain itu, bunga ini adalah bunga dambaan para pendaki walau sebenarnya tidak diperbolehkan memetiknya.

Pohon Bunga Edelweis ini pada umumnya tumbuh nggak lebih dari 1 meter. Namun, pada kondisi tertentu pohon tersebut bisa tumbuh hingga setinggi 8 Meter dengan batang pohon sebesar kaki manusia. Edelweis tumbuh subur pada ketiggian diatas 2.000 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL), tergantung kepada suhu dan kelembaban udara.

Namun, pohon ini juga mampu hidup ditanah tandus dan berfungsi sebagai tumbuhan pelopor pada tanah vulkanik muda di pegunungan. Bunga Edelweis yang hidup di tanah Pegunungan Indonesia berbeda dengan bunga edelweis yang hidup di Luar Negeri.

Di Indonesia, Spesies Edelweis yang tumbuh adalah jenis Anaphalis Javanica sedangkan di Luar Negeri adalah Jenis Leontopodium Alpinum. Bahkan, di Negara Austria, Edelweis jenis Leontopodium Alpinum tersebut dijadikan Bunga Nasional.

Tahukan anda tentang Edelweis yang menjadi Bunga Keabadian  ?

Julukan bunga yang melekat pada Edelweis rupanya berasal dari hormon etilen yang terkandung pada bunga ini yang mampu mencegah kerontokan kelopak bunga. Berkat hormon etilen inilah Bunga Edelweis mampu bertahan mekar hingga 10 Tahun lamanya. Akibat jangka waktu mekar yang sangat lama, hingga kini Bunga Edelweis banyak menjadi incaran Para Pendaki untuk dibawa turun sebagai oleh-oleh Pendakian.

Padahal, tidak banyak para pendaki ketahui bahwa sudah ada peraturan yang melindungi populasi Bunga Edelweis ini. Yaitu Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem sesuai Pasal 33 ayat 1.

Adapun beberapa Padang Bunga Edelweis di Indonesia dapat ditemukan di Pegunungan Tanah Jawa, seperti Papandayan, Gunung Gede, dan Gunung Pangrango.  Sedangka lokasi budidaya Edelweis telah tersebar di beberapa wilayah; antara lain Pegunungan Dieng, Lereng Gunung Bromo, dan Desa Besakih.    

#pejalanlambat #penikmatsenja #santrirealistis #bungaabadi #edelweis     

Kategori
Petualangan Santri

KARANG BOLONG – KEINDAHAN YANG TERLUPAKAN

Ujian adalah gerbangnya liburan,  itulah yang ada dipikiran saya selama masih sekolah sampai kuliah.  Ketika ujian berakhir,  maka liburan pun menanti didepan mata dan menjadi pertanyaan besar hendak kemana dan akan diapakan liburan kali ini. 

Berawal dari keinginan untuk kembali explore alam bebas setelah beberapa bulan kebelakang naik Gunung Gede bareng temen-temen Jomet Adventure. Maka saya kontek temen seperjuangan dari komunitas Jomet Adventure untuk mengetahui info travelling akhir tahun ini. Ternyata,  mereka sudah merencanakan travelling ke tepi pantai laut selatan yaitu Karang Bolong Sukabumi. 

Pantai Karang Bolong terletak di selatan Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Cikaung, Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi. Pantai yang menyajikan pemandangan nan asri ini ternyata sangat direkomendasikan bagi para backpacker, biker, atau bagi adventure traveller. Sayangnya di sekitar kawasan pantai ada aktivitas eksploitasi tambang yang menggeruk hasil bumi berupa pasir besi secara illegal menurut beberapa informasi temen-temen juga dari situs internet.

Hari Minggu pagi, kita sudah bersiap dengan segala peralatan camping untuk dua hari satu malam seperti tas carrier,  tenda,  kompor portable,  sleeping bag, matras dan tentunya tidak lupa satu receng kopi yang akan menemani obrolan malam kita kali ini. Rombongan travelling saat ini berjumlah sembilan orang,  empat orang dari komunitas Jomet Adventure dan sisanya temen-temen komplek deket-deket rumah.

Perjalanan kami dimulai dari jam delapan pagi melewati jalan raya arah ke Jampang Kulon.

tobe continued…..