Kategori
Pendidikan

PERBEDAAN PONDOK PESANTREN MODERN DAN SALAFI

Dalam perjalanannya, Pesantren menjadi tempat pendidikan yang tak terpisahkan dari perkembangan dan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, tak banyak orang tau bahwa Sistem Pendidikan Pesantren mempunyai dua sisi yang berbeda yakni Modern dan Salafi. Sudahkah orang tua mengetahui akan perbedaan yang menjadi ciri khas dari pesantren ?

Dahulu, Pesantren menjadi tempat pendidikan dipandang sebelah mata oleh masyarakat Nusantara. Seiring dengan umur dunia yang semakin tua,orang tua kian sadar pesantren bukanlah lembaga alternatif alias pilihan terakhir. Pesanten sudah menjadi lembaga pendidikan pilihan utama para orang tua. Selain itu, setelah alumni-alumni Pesantren yang juga mampuh berkiprah di dunia profesional bahkan tidak sedikit yang mampu meneruskan jenjang pendidikan ke luar negeri dengan jalur beasiswa. Maka, kini pesantren sudah menjadi tempat pendidikan yang diperebutkan dan tak jarang pesantren yang sudah tidak butuh Santri karena kelebihan kapasitas.

Pendidikan membentuk karakter atau memelihara moralitas anak bangsa menjadi dasar keinginan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke pesantren. Tetapi, masih ada orang tua yang bingung membedakan antara sistem Pondok Pesantren Modern dan Salafi.

Dilansir dari laman resmi Pondok Pesantren Darunnajah, melalui situs resminya www.darunnajah.com. Berikut adalah ulasan Perbedaan secara khusus antara Pondok Modern dan Salafi agar tidak terdapat kesalahan dalam memilih pondok pesantren untuk anak ;

  1. Pondok Pesantren berbasis Modern

Istilah Pondok Modern pertama kali diperkenalkan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Istilah Modern dalam istilah Gontor berkonotasi pada nilai-nilai kemodernan yang positif seperti disiplin, rapi, tepat waktu, kerja keras, dll. Termasuk nilai modern yang bersifat fisikal dan tergambar pada cara berpakaian santri Gontor dengan simbol dasi, jas, dan rambut pendek ala-ala militer.

Selain itu, yang beberapa ciri khas Pondok Modern, diantaranya :

1. Penekanan dalam menguasai Bahasa Arab & Inggris sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

2. Memakai buku-buku literatur bahasa Arab Kontemporer (bukan klasik/kitab kuning)

3. Memiliki sekolah formal dibawah kurikulum Pendidikan Nasional atau Kementerian Agama dari SD/MI, MTS/SMP, MA/SMA, maupun Jenjang Perguruan Tinggi.

4. Tidak lagi memakai sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan.

5. Memiliki disiplin yang kuat dalam mengatur semua Santri-Santri sehingga berjalan sesuai aturan dengan sistem kaderisasi pengurus.

6. Banyak alumninya yang melanjutkan pendidikan di Luar Negeri seperti Al Azhar Kairo, Madinah University, International Islamic University of Malaysia (IIUM), Vrije Universiteit Amsterdam, dan lain-lain.

  • Pondok Pesantren berbasis Salafi

Pesanten Salafi adalah bentuk asli dari Lembaga Pesantren. Sejak pertama kali didirikan oleh Wali Songo, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata salaf berasal dari bahasa Arab السلف yang berasal dari akar kata sama dan ada beberapa makna dari kata ‘salaf’ yang berbeda.

Adapun Ciri khas Pesantren berbasis Salafi, diantaranya :

1. Mengkaji kitab-kitab kuning dengan sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan.

2.Tidak ada baturan baku dalam tatanan disiplin kesehariannya, adapun hukuman atau sanksi yang dilakukan bersifat non-fisikal seperti dihukum mengaji, menyapu ataupun mengepel, dll.

3.Dalam kesehariannya selalu memakai sarung, peci, dan baju koko.

4.Berafiliasi kultural ke Nahdlatul Ulama (NU) dengan kekhasan fikih bermadzhab Syafi’i, akidah tauhid bermadzhab Asy’ariyah atau Maturidiyah, dan mengajarkan ilmu tasawuf seperti karya Al Ghazali dan lainnya.

5.Amaliyah khas seperti shalat tarawih 20 rakaat plus 3 rakaat witir pada bulan Ramadan, membaca Qunut pada shalat Subuh, membaca tahlil pada tiap malam Jum’at, peringatan Maulid Nabi atau melakukan pembacaan kitab-kitab maulid, peringatan Isra’ Mi’raj, dan semacamnya.

6.Sistem penerimaan santri tanpa seleksi. Setiap santri yang masuk langsung diterima. Sedangkan penempatan kelas sesuai dengan kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki sebelumnya.

Nah Jika Sudah Mengetahui jenis dan perbedaan Pesantren berbasis Modern dan Salafi, jangan sampai salah dalam memilih Pondok Pesantren lagi yaa…