H. Nurhasan Zaidi (Baju batik), Ketua Umum DPP PUI/Anggota Komisi VIII DPR RI saat mengunjungi Pameran Koleksi KH. Ahmad Sanusi di Ponpes Dzikir Al Fath / Santri Realistis / Gilang Ramadhan /

SANTRIREALISTIS.com – Ketua Dewan Pengurus PUI yang sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Nurhasan Zaidi meminta Presiden Jokowi segera menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Alm. KH Ahmad Sanusi. Menurutnya, gelar tersebut layak diterima oleh anggota BPUPKI tersebut. “Tidak ada perdebatan lagi, tinggal kita minta Presiden agar tidak lupa, tanda tangan segera gelar pahlawan nasional untuk Ajengan KH Ahmad Sanusi,” kata H. Nurhasan usai ziarah ke makam KH Ahmad Sanusi di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, Minggu (23/08/2020).

Menurutnya, kontribusi KH Ahmad Sanusi sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Juga berperan penting dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. “Saya kira pemerintah harus serius, tahun ini pada November atau paling lama tahun depan sudah menetapkan gelar pahlawan nasional untuk KH Ahmad Sanusi,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.

PUI kata dia sudah dua kali mengajukan permohonan tersebut. Bahkan sudah berkomunikasi dengan tim kepresidenan yang membahas kelayakan penghargaan.“Bukan hanya Ajengan Ahmad Sanusi, semua anggota BPUPKI layak menerima gelar pahlawan nasional. Karena jasa beliau bangsa ini lahir,” kata H. Nurhasan Zaidi.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath yang juga Ketua Yayasan KH Ahmad Sanusi, KH. Fajar Laksana mengatakan bahwa jasa KH Ahmad Sanusi terhadap bangsa ini sudah tak terbantahkan. Hal itu terbukti dengan penghargaan Bintang Maha Putra Utama dan Bintang Maha Adi Pradana yang diterima KH Ahmad Sanusi.”Kami akan memperjuangkan KH Ahmad Sanoesi menjadi pahlawan Nasional. Mudah-mudahan presiden segera menganugerahi KH Ahmad Sanoesi sebagai pahlawan nasional,” ucapnya.

Menurut KH. Fajar Laksana, gelar tersebut sangat penting untuk meningkatkan semangat nasionalisme generasi muda. Karena efeknya akan berpengaruh dalam membangun rasa nasionalisme pada kalangan millenial.