Kategori
Belajar Fiqih

Tata Cara Shalat Istikharah yang Baik dan Benar

SANTRIREALISTIS.com – Fiqih Ibadah, Terkadang kita menghadapi beberapa masalah yang memiliki urgensi (tingkat kepentingan) yang sama. Kita pun ingin memohon dengan cara sholat istikharah, tapi bingung tentang tata cara yang baik dan benar.

Sholat Istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah SWT untuk menentukan keputusan yang benar ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan keputusan. Sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan azlam (undian). Setelah Islam datang, Allah SWT melarang cara semacam ini dan diganti dengan Sholat Istikharah.

Berikut Dalil diisyariatkannya Sholat Istikharah
Dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu, beliau berkata ;

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari para sahabatnya untuk shalat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Beliau bersabda, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa :

“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku”.

“Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya”. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)”.

Berikut adalah Tata Cara Shalat Istikharah yang baik dan benar :

Metode pelaksanaan sholat istikharah, pada dasarnya sama seperti Shalat Sunnah pada umumnya, namun ada perbedaan didalam niat dan bacaan surah dari Al-Qur’an.

  1. Niatnya ;
    أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
    ” Aku berniat sholat istikharah dua rakaat karna Allah taa’la”

2. Disunnahkan pada rakaat pertama membaca surah Al Kafirun, dan untuk rakaat kedua membaca surah Al Ikhlas.

3. Membaca Doa yang disunnahkan;


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـالَمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَــلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ اَلصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ وَعَلَى آلِـــــهِ وَصَحْــبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَــــــــخِيْــرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِـنْ فَضْـلِكَ الْعَظِيْـــمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْـــــدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ.
اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ جَمِيْعَ مَا أَتَحَرَّكُ فِيْهِ وَاَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّيْ وَفِيْ حَـقِّ غَيْـرِيْ، وَجَمِيْعَ مَا يَتَحَرَّكُ فِيْهِ غَيْرِيْ وَيَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّيْ وَحَـــــقِّ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنِيْ، مِنْ سَاعَتِيْ هَذِهِ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ الْغَدِ، خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِيْ. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ جَمِيْعَ مَا أَتَحَرَّكُ فِيْهِ وَأَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّي وَفِي حَقِّ غِيْرِيْ، وَجَــمِيْـــعِ مَـــا يَتَحَرَّكُ فِيْهِ غَيْرِيْ فِيْ حَقِّيْ وَفِيْ حَقِّ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ، وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنِيْ مِنْ سَاعَتِيْ هَذِهِ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ الْغَدِ، شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَــاجِلِهِ وَآجِــــلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ ثُمَّ رَضِّـــنِيْ بِهِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلَــــــى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَعَلَى هَـــــذِهِ النِّيَّةِ وَكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ بِسِرِّ أَسْرَارِ الْفَاتِحَةِ.

4. Menutup Dengan Sholawat Ibrahim
Setelah doa Shalat istikharah selesai diucapkan, langkah selanjutnya adalah menutupnya dengan sholawat Ibrahimiyah.

Berikut ini adalah bacaan shalawat Ibrahimiyah yang harus diketahui :
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

Penulis : Khoerudin Abdul malik, Mahasiswa Jurusan Syariah Universitas Al Ahgaff Yaman.

Kategori
Belajar Fiqih

Pengertian Shalat Istikharah

Shalat Istikharah merupakan shalat yang sudah tidak asing bagi seluruh Umat Muslim. Meski begitu, ada banyak umat muslim yang belum mengetahui secara mendalam manfaat melakukan shalat istikharah serta bagaimana mendapatkan jawaban dari shalat istikharah yang dilakukan.

Sholat Istikharah ialah sholat untuk taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT dengan maksud memohon petunjuk atas hajat dan keinginan. Segala persoalan yang membutuhkan pertimbangan dan kemantapan hati, ataupun menginginkan petunjuk jalan kehidupan, maka di sunnahkan untuk melaksanakan sholat tersebut.

Ada dua jalan yang Allah SWT berikan petunjuk terhadap orang-orang yang telah melaksanakan Sholat Istikhoroh ;

  1. Allah akan memberikan petunjuk lewat mimpi hambanya.
  2. Allah tidak menampakan petunjuknya lewat mimpi, namun Allah SWT menjauhkan ataupun jalan menuju sesuatu yang kita inginkan terasa sulit,sehingga Allah SWT menjauhkannya.

وهي : طلب الخيرة في شيء ، وهي استفعال من الخير أو من الخيرة – بكسر أوله وفتح ثانيه ، بوزن العنبة ، واسم من قولك خار الله له ، واستخار الله : طلب منه الخيرة ، وخار الله له : أعطاه ما هو خير له ، والمراد : طلب خير الأمرين لمن احتاج إلى أحدهما .(ابن حجر : فتح الباري في شرح صحيح البخاري)

Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan dari Annas bin Malik;

ما خاب مَنْ اِسْـتخار ولَا ندمَ مَنْ اسْتشار ولَا عالَ منْ اِقْتَصَدَ.

Orang yang selalu melaksanakan sholat istikoroh, maka tidak akan kecewa, dan orang yang selalu bermusyawaroh tidak akan menyesal, dan orang yang hemat tidak akan mengalami kekurangan dalam kehidupannya. (Hadits diriwayatkan oleh: Sahabat Anas bin Malik RA)

Sedangkan waktu untuk pelaksanaan shalat istikharah bisa dilakukan kapan saja asalkan bukan pada waktu-waktu yang terlarang untuk melakukan sholat.

Meskipun bisa dilakukan kapan saja, shalat istikharah akan lebih efektif jika dilakukan ketika waktu sepertiga malam seperti waktu pelaksanaan shalat tahajud. Alasannya adalah berdoa dan memohon petunjuk di keheningan malam bisa membuat ibadah yang dilakukan akan lebih khusyu dilakukan.

Hal tersebut sesuai dengan sabda dari Rasulullah SAW yang berbunyi “termasuk kebahagaiaan bagi keturunan Nabi Adam A.S jika dia beristikharah dengan memohon yang terbaik kepada Allah SWT dan mengharap keridhaan-Nya pada apa yang telah Allah SWT putuskan”.

Dan yang ada diantara kemalangan manusia keturunan Nabi Adam A.S adalah dia yang tidak mau melakukan Sholat Istikharah dan mengharapkan keridhaan-Nya pada apa yang telah Allah SWT putuskan.

Penulis : Khoerudin Abdul malik, Mahasiswa Jurusan Syariah Universitas Al Ahgaff Yaman.