Kategori
Catatan Santri

MERAIH CITA-CITA MELALUI HOBBY YANG MENJADI KARYA

Literasi telah menghiasi setiap perjalan dan langkah kehidupan ini, dimulai dari sebuah Novel Romantika Santri di Pesantren. Berlanjut pada novel bernuansa Islami yang juga bercerita tentang cinta dari Hati. Candu membuatku tak ingin berhenti pada literasi yang hanya menikmati dan tak sekalipun ingin berdedikasi melalui Dakwah Literasi.

Pengalaman membuatku mengerti akan makna ‘Proses’ dari setiap perjalan. Salah, Dihujat, Dicaci, Dikoreksi bahkan tak sedikitpun dihargai adalah angin-angin kehidupan. Semakin kuat menahan terpaan angin tersebut, maka semakin kuat pula pengalaman hidup dalam menyambut masa depan.

Mimpi selalu berubah seiring waktu, kondisi, dan situasi. Tapi ketahuilah, bahwa mimpi terbesar adalah ‘bermanfaat untuk sesama’ karena sebaik-baiknya manusia adalah ia yang mempunyai faedah untuk sekelilingnya.

Saat ini, Media menjadi suatu yang sangat berpengaruh di era 4.0 untuk kalangan Millenial pada umumnya. Terkadang mereka sulit membedakan antara fakta dan realita dengan modifikasi berita (hoaxs) yang hanya untuk kepentingan semata.

Berkarya melalui hobby adalah jalan terbaik menebar manfaat untuk sesama. Maka Literasi adalah bagian dari hobby yang harus berkembang didalam sanubari untuk membentangkan fakta dan reality melalui Media.

Seorang Pendekar dari Perguruan Silat Panglipur Garut yang pernah mengharumkan nama Indonesia di Eropa melalui Festival Beladiri di Prancis sejak tahun 2.000 sampai 2008.

Cecep Arif Rahman atau akrab dipanggil Kang Cecep yang menjadi Aktor Film Laga Hollywood berjudul The Raid 2 pernah mengalami proses tahapan yang berliku-liku.

Beliau mengungkapkan bahwa apapun yang direncanakan jika ditekuni dengan serius dan fokus, maka rezeki bisa datang dengan sendirinya. Ia juga mengajarkan tentang pentingnya proses dan tahapan dalam meraih cita-cita.

Kategori
Pendidikan

PESANTREN SEBAGAI PUSAT KONSERVASI MORAL

Begitu pendek waktu yang dimiliki oleh seorang manusia pada umumnya untuk menjalani kehidupan di Dunia ini. Sebagaimana Allah mengingatkan kita melalui firmannya didalam al-Qur’an Surat al-Asr bahwasanya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Pada mulanya kita dilahirkan, lalu tumbuh menjadi dewasa, kemudian tua dan setelah itu mati. Maka tak ada seorangpun yang mampu menghentikan perjalanan waktu walau hanya sedetik.

Pelan memang waktu itu berjalan, namun bagi siapapun yang kurang menyadarinya ia akan nampak begitu sangat cepat. Rasanya baru kemarin kita lepas dari buaian kasih ibu dengan segala kehangatannya, kini kita telah tumbuh menjadi manusia dewasa dan lengkap dengan segudang persoalan serta tanggung jawab.

Perlahan tapi pasti dikala waktunya tiba, kita akan berada pada ujung kehidupan ini. Tubuh mulai hilang keseimbangan, badan mulai keriput dan satu persatu kekuatan yang ada dalam diri kita mulai pergi dan meninggalkan kita serta kemudian ajal benar-benar menyapa, maka pada akhirnya kita akan lenyap dan sirna dari muka bumi ini.Sadar akan kenyataan ini, nenek moyang kita menitipkan petuah yang indah kepada anak-cucu mereka, yaitu tentang bagaimana semestinya bersikap atas kesementaraan dan kefanaan hidup ini ;

Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang, Manusia mati meninggalkan budi yang dikenang.

Sebuah pesan sederhana, tapi sesungguhnya mengandung makna filosofis yang mendalam. Tubuh manusia boleh saja lapuk bercampur dengan debu dan menyatu dengan tanah. Namun tidak dengan kenangan atas kehadirannya. Kehadiran yang menorehkan jejak, jejak-jejak kebaikan yang terekam dengan rapi dalam memori orang-orang yang pernah hidup bersamanya. Maka jadikanlah diri kita sebagai seorang pelaku sejarah yang menggoreskan tinta-tinta kebaikan dan kemanfaatan. Akankah kelak kita dikenang anak-anak serta cucu-cucu kita atas segala kebaikan yang pernah kita goreskan dalam sejarah, tentu semua itu berpulang pada diri kita masing-masing.

Untuk mencetak seorang manusia yang mempunyai keindahan dalam dirinya, maka perlu ketelatenan yang tinggi untuk terus membuang sesuatu dalam dirinya yang tidak diperlukan, yaitu sesuatu yang jika dipertahankan hanya akan menodai dirinya, seperti kesombongan, sifat kikir, jiwa pemalas, dan seterusnya. lalu yang tersisa hanyalah sifat-sifat baik yang menjadikan dirinya indah. adapun manusia yang indah adalah manusia yang berhiaskan akhlak karimah. Sosok manusia yang keberadaannya selalu disadari orang lain. Tak pernah ia menyusahkan orang lain, bahkan ia selalu mengulurkan pertolongan bagi siapa saja yang membutuhkan. Tak pernah ia mengobarkan api permusuhan, sebaliknya ia menawarkan cinta dan kasih sayang.

Akan tetapi, akhir-akhir ini banyak kita saksikan sebuah kejadian yang tidak sepatutnya terjadi dan telah benar-benar merusak nilai-nilai moralitas dikalangan para remaja khususnya serta kalangan masyarakat pada umumnya. Remaja yang seharusnya sibuk dengan masa-masa belajar, kini lebih sibuk dengan hal-hal yang justru merusak bahkan mengubur masa depannya sendiri. Padahal, nasib bangsa ini sepuluh sampai dua puluh tahun kedepan ada pada kaki tangan generasi muda hari ini. Bahkan seorang pujangga Mesir yaitu Syaikh Musthofa Al-Ghalayaini mengatakan dalam sebuah bait syairnya :

“Sesungguhnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat,dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”

Generasi muda yang akan menjadi penopang kemajuan bangsa ini, tentu harus mempunyai kecakapan dalam ilmu, begitupun kecakapan dalam akhlak. Maka tempat pembentukan serta pembinaan ilmu dan akhlak sebagai indikator generasi muda yang hakiki sangat diperlukan pada zaman sekarang ini. Karena melihat lembaga-lembaga sekolah yang sudah melupakan kepentingannya terhadap pembinaan serta pembentukan akhlak karimah. Pelajaran-pelajaran agama yang kini hanya meninggalkan teori-teori yang membingungkan para siswanya serta melupakan pentingnya aplikasi nyata dari segudang teori agama tersebut.

Maka, sungguh sangat diperlukan tempat yang memadukan antara teori agama dan aplikasinya sebagai wujud nyata pembentukan serta pembinaan akhlak karimah sehingga melahirkan generasi muda yang cakap dalam ilmu serta akhlaknya.Sayup-sayup lantunan suara adzan terdengar merdu dari atas menara masjid yang menjadi tempat bermunajat para santri & santriwati kepada Sang Kholiqul Makhluk, ayunan langkah kaki para santri & santriwati membuat suasana pagi menjadi terasa tidak lagi sunyi dan sepi.

Tapi, kabut pagi dicampur udara yang sangat dingin masih terlihat menyelimuti setiap sudut tempat-tempatnya. Begitulah suasana kehidupan pesantren pada umumnya, dimana nilai-nilai keagamaan sebagai bagian dari pembentukan dan pembinaan moral menjadi kebiasaan sehari-hari para santrinya. Maka dari itu, menurut pengamatan saya secara pribadi Pesantren adalah sebagai pusat bahkan satu-satunya pembentukan dan pembinaan moral yang senantiasa memadukan antara teori dan aplikasi yang akan melahirkan para generasi pemuda hakiki.

Pesantren dengan segala keterbatasannya selalu membina para santrinya dengan tulus ikhlas untuk terus bisa  mendapatkan ilmu, pendidikan, keterampilan, pengalaman, dan juga falsafah kehidupan sebagai bekal masa depan generasi muda dikemudian hari nanti. Bahkan Pesantren memberikan sebuah model pendidikan yang jauh melompati teori-teori dan juga ribuan materi belaka, yaitu model pendidikan kejujuran, keikhlasan, kepercayaan, kegigihan (perjuangan) secara realita dan fakta dilapangan sehingga para santri bisa merasakan langsung arti antara kebohongan dan kejujuran, antara pengkhianatan dan kepercayaan, antara keikhlasan dan ketidak ikhlasan, juga antara kemalasan dan kegigihan (perjuangan). Diantara sekian banyak model pendidikan realita dan fakta sebagai implementasi dari segudang teori & materi yang diberikan oleh para kyai dan guru-guru kepada para santrinya, yaitu ;

  1. Penanaman Sifat Kejujuran
  2. Penanaman Sifat Keikhlasan
  3. Penanaman Sifat Toleransi
  4. Penanaman Sifat Perjuangan
  5. Penanaman Sifat Bertanggungjawab
  6. Penanaman Kesadaran tentang keseimbangan Dunia & Akhirat.

Maka dengan adanya pesantren sebagai pusat konservasi moral, pembentukan dan pembinaan akhlak akan benar-benar terwujud sehingga terlahirlah manusia-manusia yang cakap dalam ilmu serta akhlak dan benar-benar meninggalkan budi pekerti yang dapat dikenang serta diikuti oleh generasi-generasi selanjutnya.

Kategori
Pendidikan

Allah Pertama Kali Sebut Manusia Sebagai “Khalifah” sebelum “An-Nas”, Siapkah Anda menjadi Khalifah ?

Ketika kita membuka Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 30, faktanya bahwa manusia adalah khalifah. Karena ayat ini memiliki makna yang spesifik merujuk langsung kepada makhluk selain malaikat, jin dan syetan yang ternyata ialah Manusia. 

Dalam hal ini, Allah SWT langsung menggunakan kata Khalifah terlebih dahulu daripada kata Al Insan, An Nas, Al Basyar, ataupun Al Ins. Secara Implisit Allah SWT telah memuliakan manusia dengan gelar khusus yakni  Khalifah. Didalam kamus Arab – Indonesia kata ini sering diartikan sebagai “Pemimpin” atau seorang yang memiliki otoritas dan kuasa tersendiri. 

Dalam konteks Leadership, hakikatnya kekhalifahan manusia adalah sub dari kekhalifahan Allah atas alam jagad raya ini. Maka tidak salah kalau ada yang mengatakan bahwa manusia adalah agen positif dari Allah SWT.

Maka ketika mengetahui bahwa manusia adalah seorang Khalifah di muka bumi ini,  kemudian apa yang akan kita persembahkan sebagai seorang pemimpin terpilih ?

Nyatanya, kita harus menyadari bahwa setiap orang adalah pemimpin dan pemimpin pasti akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Walau kita berpikir bahwa diri ini tak pantas untuk menjadi seorang pemimpin karena masa lalu yang sangat kelam atau apapun itu. Tetapi, tetap saja kita harus mempersembahkan yang terbaik. Maka, jangan sekali-kali menengok kebelakang tapi teruslah bervisi kedepan untuk mencapai perubahan di masa depan.

Untuk menggenggam sebuah perubahan dan siap dengan suatu kepemimpinan,  maka lakukanlah hal-hal berikut ini : 

  • Ambil Hikmah Dari Masa Lalu
  • Jangan Pernah Menengok Kebelakang
  • Lakukan Hal-Hal Aktifitas Positive
  • Insyaf dan bertobatlah atas dosa dan maksiat yang pernah dilakukan.

Rasulullah SAW Bersabda : “Sesungguhnya Allah pasti akan menerima tobat seorang hamba selama ruhnya belum sampai ditenggorokan” (HR. Tirmidzi)

Sebuah perubahan hukumnya wajib bagi seorang manusia, karena pada dasarnya manusia hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya.

Menurut seorang fashion designer bernama Coco Chanel mengatakan “in order tobe irreplaceable, one must always be different” (agar menjadi seorang yang tak tergantikan, salah satu caranya adalah dengan selalu tampil beda).

Bahkan, Hasan Al Basri mengatakan “Dunia ini hanya terdiri dari tiga hari : Kemarin, ia telah pergi bersama yang menyertainya. Besok, engkau mungkin saja tidak menemuinya. Hari ini, itulah yang engkau punya, jadi ber’amal lah disana”.

Maka,  apalagi yang akan kita tunggu kawan ? 

Mari merubah diri untuk perubahan demi menggenggam amanat dari sebuah kepemimpinan. Ketahuilah, seorang Penulis asal Skotlandia Samuel Smiles mengatakan “Mulailah menanam gagasan, maka kamu akan memetik tindakan. Kemudian tanamlah tindakan, maka kamu akan memetik kebiasaan. Selanjutnya, tanamlah kebiasaan, maka kamu akan memetik watak. Dan tanamlah watak, maka kamu akan memetik nasib”. 

بقدر ماتعتنى تنال ماتتمنى

kita harus ingat selalu bahwa panji kepemimpinan ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan penguasa alam jagad raya, yakni Allah SWT.

Kategori
Pengetahuan Tokoh

Dorongan Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Ahmad Sanusi Kembali Menguat

SANTRIREALISTIS.com – Ketua Dewan Pengurus PUI yang sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Nurhasan Zaidi meminta Presiden Jokowi segera menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Alm. KH Ahmad Sanusi. Menurutnya, gelar tersebut layak diterima oleh anggota BPUPKI tersebut. “Tidak ada perdebatan lagi, tinggal kita minta Presiden agar tidak lupa, tanda tangan segera gelar pahlawan nasional untuk Ajengan KH Ahmad Sanusi,” kata H. Nurhasan usai ziarah ke makam KH Ahmad Sanusi di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, Minggu (23/08/2020).

Menurutnya, kontribusi KH Ahmad Sanusi sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Juga berperan penting dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. “Saya kira pemerintah harus serius, tahun ini pada November atau paling lama tahun depan sudah menetapkan gelar pahlawan nasional untuk KH Ahmad Sanusi,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.

PUI kata dia sudah dua kali mengajukan permohonan tersebut. Bahkan sudah berkomunikasi dengan tim kepresidenan yang membahas kelayakan penghargaan.“Bukan hanya Ajengan Ahmad Sanusi, semua anggota BPUPKI layak menerima gelar pahlawan nasional. Karena jasa beliau bangsa ini lahir,” kata H. Nurhasan Zaidi.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath yang juga Ketua Yayasan KH Ahmad Sanusi, KH. Fajar Laksana mengatakan bahwa jasa KH Ahmad Sanusi terhadap bangsa ini sudah tak terbantahkan. Hal itu terbukti dengan penghargaan Bintang Maha Putra Utama dan Bintang Maha Adi Pradana yang diterima KH Ahmad Sanusi.”Kami akan memperjuangkan KH Ahmad Sanoesi menjadi pahlawan Nasional. Mudah-mudahan presiden segera menganugerahi KH Ahmad Sanoesi sebagai pahlawan nasional,” ucapnya.

Menurut KH. Fajar Laksana, gelar tersebut sangat penting untuk meningkatkan semangat nasionalisme generasi muda. Karena efeknya akan berpengaruh dalam membangun rasa nasionalisme pada kalangan millenial.

Kategori
Cerita Santri Di Luar Negeri Pustaka Santri

Silmatunnisa, Santriwati Asal Sukabumi yang Kini Kuliah di Turki

Turki, Santri Realistis – Jika dahulu Santri hanya memiliki kemampuan mengaji saja, kini Santri memiliki banyak potensi-potensi strategis yang cukup banyak diperhitungkan. Gak sedikit juga, tokoh-tokoh besar bangsa ini yang berlatar belakang Santri. Mulai dari pejabat pemerintah, pengusaha-pengusaha besar, seniman, hingga public figur. Secara jenjang pendidikan, banyak Santri yang kini mengambil study tidak hanya didalam negeri tetapi sampai ke keluar negeri dengan berbagai jalur, baik prestasi maupun mandiri.

Cita-cita Santri untuk belajar, baik didalam ataupun diluar negeri harus tetap dijaga agar santri sebagai aset SDM bangsa yang mempunyai potensi keunggulan dan mampu bersaing dengan Dunia Global.

Silma Silmatunnisa, Seorang Santriwati Asal Sukabumi Alumni Pondok Modern Gontor Putri yang juga pernah mengenyam Pendidikan di Pondok Modern Assalam bercerita tentang Perjuangannya sampai menjadi Mahasiswi Ankara Sosyal Bilimler Üniversitesi Türkiye saat ini.

BACA JUGA : Pondok Modern Assalam Tingkatkan Mutu Para Guru Sebagai Upaya Ciptakan Pendidikan Berkualitas

Ketika masa Pertengahan Pengabdian di Gontor Putri tepatnya tahun 2018, Saya berkeinginan untuk melanjutkan kuliah ke Luar Negri. Namun bukan ke negara timur tengah seperti kebanyakan para alumni pesantren pada umumnya. Melainkan ke negara yang unik dan multikultural  dengan dua benua, sebut saja negara Turki.

Mengapa Turki ? Karena  Turki kaya akan sejarah, terutama sejarah pada Masa Utsmani. Namun, ketika itu saya akui bahwa sangat minimnya informasi bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk bisa masuk ke salah satu universitas di Turki tersebut. Karena pengabdian di Gontor Putri tidak dibolehkan membawa alat elektronik seperti Handphone, Laptop, dan lainnya.

Namun ada satu waktu untuk bisa mengunjungi DCC (Darussalam Computer Center) atau kita biasa mengenalnya dengan sebutan WARNET (Warung Internet), tetapi itupun dengan komputer yang sangat terbatas.

Setelah  beberapa kali mengunjungi DCC, sedikitnya Saya dan teman-teman mendapatkan berbagai macam informasi untuk bisa masuk ke Universitas Turki salah satunya melalui Program YTB (Turkiye Burslari/Turkiye Scholarship) atau beasiswa yang diberikan langsung oleh Pemerintah Turki untuk jenjang Program S1, S2, S3, Mahasiswa Internasional.

Singkat cerita, Tibalah saatnya masa-masa akhir deadline Apply YTB, pada saat itu Saya memutuskan untuk pulang ke Sukabumi karena di Pondok Modern Assalam akan diadakan pengarahan Apply YTB (Turkiye Burslari Scholarships) oleh Ustadz yang berpengalaman di bidangnya.

Selesai Apply YTB, maka tinggal menunggu pengumuman satu bulan mendatang. Namun sayangnya, ternyata Saya belum diterima untuk program beasiswa ini. Tapi ini tak membuat patah semangat untuk bisa ke Turki dengan jalur lain.

Jalur lain selain YTB yaitu jalur mandiri dengan menggunakan hasil ujian  YÖS.  YÖS adalah ujian seleski masuk universitas semacam SBMPTN, namun untuk masuk ke Perguruan Tinggi di Turki. Ujian  YÖS yang akan saya ikuti adalah ujian yang diselenggarakan oleh Istanbul Univesitesi, atau IU YÖS. Setiap tahun kampus tertua di Istanbul ini mengadakan ujian yang mana tempatnya di berbagai macam negara, dan Indonesia adalah salah satunya. Ujian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

BACA JUGA : Kisah Santriwati Asal Sukabumi Isi Aktivitas Selama Lockdown Di Mesir

Di tahun 2019 lalu, saya bulatkan niat dan tekad untuk mempersiapkan ujian ini. Walau saat itu posisi saya sedang mengabdi di Pondok Modern Assalam untuk tahun kedua Pengabdian. Saya yang diposisikan sebagai Pengasuhan dengan berbagai macam kegiatan yang dihadapi, berbagai macam santriwati yang harus diayomi, terlebih belum lagi jika ada wali santri yang datang ke kantor dengan keluhan anaknya.

Dalam situasi dan kondisi seperti ini, tidak membuat saya putus asa untuk menghadai ujian  YÖS tersebut. Setidaknya dalam satu minggu saya harus menyelesaikan  3 lembar soal-soal yang saat itu saya dibimbing oleh seorang guru di Assalam yang kompeten dibidangnya.

Hari terus berlalu, tibalah dimana ujian  YÖS dilaksanakan. Ujian dilaksanakan malam hari pukul 20.00-22.00 WIB yang langsung dikawal oleh Dosen – Dosen dari Istanbul Üniversitesi Türkiye. Satu minggu kemudian, nilai ujian sudah bisa dilihat di website. Namun ternyata nilai ujian  YÖS yang saya peroleh tidak mencukupi untuk masuk PTN di Turki. Maka, untuk yang kedua kalinya ternyata saya masih belum berhasil.

Dua hari setelah ujian  YÖS, ayah mengintruksikan untuk mengikuti ujian seleksi ke Mesir melalui jalur Kedubes. Tanpa persiapan yang matang saya pun mengikuti ujian tersebut. Satu minggu kemudian ada informasi dari pihak kedubes bahwa tiga dari enam orang yang mengikuti ujian saat itu dari Santri Assalam dinyatakan lolos dan berhak mendapatkan beasiswa ini. Dan saya adalah salah satu dari tiga orang itu.

Perasaan tak menentu, apakah saya harus senang atau sedih. Dalam benak saya hanya ada satu kalimat : ”Tetap ingin ke Turki” Bisik hati saya. Berkas-berkas yang diminta oleh Kedubes satu per satu saya kumpulkan walau harus bolak balik ke Jakarta dan Bandung. Mulai dari SKCK, berkas-berkas pribadi yang diterjemahkan ke Bahasa Arab dan lain-lain.

Pada bulan Oktober 2019, ada salah satu teman saya yang juga seangkatan namun berbeda kampus mengirim saya Direct Massage (DM) di instagram untuk membantu like postingannya dalam program IYS (Istanbul Youth Summit) tahun 2020 mendatang.

Ternyata setelah satu bulan kemudian, saya melihat story Instagramnya dan tenyata teman saya ini sudah berada di Turki. Bukan untuk mengikuti program IYS, seperti yang ia pernah sampaikan pada awal oktober, melainkan untuk melanjutkan studi di Turki, tepatnya di Kota Ankara.

Mendengar kabar ini, saya langsung antusias dan banyak bertanya tentang proses perjalanannya sampai bisa diterima di salah satu kampus Ibu Kota Turki. Saya sampaikan kepadanya bahwa sampai saat ini belum berhasil, dan sempat dua kali selama 2 tahun berturut-turut belum berhasil untuk bisa Kuliah di Turki.

Saya menggunakan bahasa belum berhasil, karna saya yakin tidak ada seorang pun yang gagal melainkan belum berhasil. Dari percakapan kami di Instagram yang hanya memohon bantuan like postingannya, hingga ternyata teman saya ini lah yang membantu proses perjalanan saya menuju Turki saat ini. Dari berkas-berkas dan persyaratan yang harus di apply, hingga semua kebutuhan meliputi tempat tinggal dan lainnya juga ia yang membantu.

Pada awal tahun 2020, Saya mencari banyak informasi seputar lembaga-lembaga yang bisa memfasilitasi saya untuk mempersiapkan Test IELTS. Karena salah satu syarat untuk jalur langsung Apply ke kampus yang saya tuju ini adalah Score IELTS. Mengapa demikian ? karena kampus tersebut adalah kampus yang Full berbahasa Inggris.

Sampai pada akhirnya, walau dengan keadaan yang sangat mendesak sekali karena pada tahun ini terjadi lockdown dimana-mana sehingga saya tidak bisa langsung belajar offline di lembaga tersebut. Saya kuatkan tekad untuk mengikuti Test IELTS di IDP Bandung pada bulan Agustus. Setelah 14 hari, keluarlah hasil testnya dan dengan hasil tersebut saya gunakan untuk Apply ke kampus tujuan.

Masih dengan harapan yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya,  saya harap dengan langkah ini saya dapat diterima di kampus tersebut. Tak peduli bagaimana hasilnya, yang penting saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Saya yakin Allah tidak tidur, Allah SWT melihat usaha hambanya yang  sunggung-sungguh dan bertawakal dan saya yakin pertolongan Allah itu pasti ada.

Kurang lebih 2 minggu setelah tanggal apply, saya mendapatkan email dari kampus bahwasannya nama saya Silma Silmatunnisa diterima di kampus tersebut. Jujur saja, setelah melihat kabar ini, saya menangis terharu teringat banyak usaha-usaha yang sudah saya perjuangkan dan tidak sedikit mengeluarkan tenaga, fikiran, juga materi.

Allah SWT Maha Adil, Maha Baik, Maha Bijaksana. Ternyata memang benar, pertolongan Allah itu benar-benar ada. Siapa sangka Allah SWT mengirimkan saya seorang teman yang sebenarnya belum saya kenal sebelumnya, memang kami satu angkatan, tapi berbeda kampus.

Kami bahkan tidak pernah berkomunikasi sebelumnya, hanya pernah tidak sengaja berpapasan disalah satu gedung di Gontor Putri 1 kala itu. Ternyata, dia adalah wasilah yang Allah berikan untuk membantu saya menuju Turki. Walau jalur yang saya tempuh saat ini adalah jalur pemberkasan mandiri, tapi belum tentu orang yang mampu dalam segi materi bisa lolos. Kalaulah Allah SWT tidak berkehendak, maka tidak akan terjadi.

BACA JUGA : UNIDA Gontor Lakukan PPL Prodi Pendidikan Bahasa Arab di Pondok Modern Assalam Sukabumi

Banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil dari teman yang telah membantu saya dalam proses keberhasilan ini. Katanya: “Bantulah siapapun orang yang membutuhkan bantuan kita. Selama kita bisa bantu, bantulah. Karena kita tidak tahu kapan dan siapa yang akan membantu kita. Mungkin saja orang yang kita bantu hari ini, ialah yang akan membantu kita di kemudian hari”.

Terlebih, saya mendengar cerita darinya, Ia pernah dibantu oleh seseorang ketika proses ia ke Turki dan orang yang membantu ia ini ingin berterimakasih, karena dulu ia pernah dibantu oleh kakak dari teman saya.

Maka dari itu ia membalas dengan cara ia membantu adiknya. Inilah yang dimaksud dengan pertolongan yang berkesinambungan. Kita tidak tahu dimana dan kapan kita akan membutuhkan bantuan, maka dari itu selama kita bisa membantu orang lain, maka bantulah ia sekuat tenaga yang bisa kita berikan semaksimal mungkin. 

Kategori
Warta Pesantren

Melalui Program MCML, Al Fath Perkuat Kemampuan Santri Berbahasa Inggris

SUKABUMI – Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi tidak pernah berhenti dalam mengembangkan inovasi dibidang pendidikan. Baru-baru ini, Pesantren tersebut menggelar Percepatan Bahasa Inggris guna memperkuat kemampuan Santri melalui Program MCML (Moving Class Mastery Learning) dengan Metode Active Learning yang terbagi ke Level Basic dan Intermediate selama 40 Hari di Aulia Syekh Quro. Kamis, (20/08/20) Kemarin.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH. Fajar Laksana menyampaikan, Program MCML merupakan agenda tahunan yang menjadi kegiatan dalam memperkuat keunggulan di Al Fath.

“MCML atau Moving Class Mastery Learning adalah program percepatan belajar dimana santri fokus untuk mempelajari satu bidang pelajaran hingga menguasai” Ungkapnya.

Kegiatan MCML Bahasa Inggris tersebut resmi dibuka pada Kamis, 20 Agustus 2020 oleh Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana. Program MCML tersebut terdiri dari Tingkatan SLTP dan SLTA yang diikuti 146 Orang.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Fajar Laksana menyampaikan “Santri wajib bisa berbahasa Inggris agar bisa berdakwah ke Dunia Internasional dan menjadi Kader Islam Rahmatan Lil Alamin” Ujarnya.

Sementara itu, Para santri antusias mengikuti Pembukaan Program MCML Bahasa Inggris di Aula Syeikh Quro Ponpes Dzikir Al Fath.

Salah satu peserta Program MCML Bahasa Inggris, Muhammad Rizky mengungkapkan Cita-Citanya ingin Kuliah ke Luar Negeri tepatnya Turkey.

“Belajar bahasa Inggris agar bisa mewujudkan cita-cita sekolah ke luar negeri, saya ingin ke Negeri Turkey” Harap Rizky, salah satu peserta MCML. (G.R)

Kategori
Warta Pesantren

Al Fath Laksanakan Upacara Bendera Peringati HUT RI Ke-75 Sebagai Wujud Nyata Hubbul Wathon Minal Iman

Senin, 17 Agustus 2020 10:17 WIB

SUKABUMI – Santri Ponpes Dzikir Al Fath Kibarkan Bendera Merah-Putih dalam upacara Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-75 di Jl. Merbabu Area Gading Kencana Asri, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, Senin (17/8/2020) Pagi.

Suara lantang Pemimpin Upacara memecah keheningan segenap Santri dan Jajaran Dewan Guru di halaman Ponpes Dzikir Al Fath tersebut. Matahari yang mulai meninggi tidak menjadi hambatan, mereka larut dalam khidmat pengibaran Bendera Merah-Putih.

Inspektur Upacara sekaligus Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH Fajar Laksana mengungkapkan, Melaksanakan Upacara Bendera merupakan wujud daripada Hubbul Waton Minal Iman.

“Salah satu keimanan adalah Cinta terhadap Bangsa dan Negara, karena itu adalah bagian daripada Iman terhadap Allah SWT. Kalau Negara ini aman, damai, sejahtera maka ibadahpun akan tenang”. Ungkap Pimpinan Al Fath yang penuh Karismatik.

KH. Fajar Laksana menjelaskan, dalam memperingati 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Ponpes Dzikir Al Fath melaksanakan Syukuran kepada Allah SWT dengan melaksanakan 75 Kali Santri Khatamkan Al Quran.

“Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan menjadi Doa untuk Para Pahlawan Kemerdekaan sehingga Negara kita menjadi Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur dan kemudian sebagai wujud bukti kita adalah Masyarakat yang mengakui adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Jelasnya.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath tersebut memaparkan, Melaksanakan Upacara Bendera adalah bagian dari Menghormati NKRI, Menjaga Kedaulatan Bangsa dan Negara.

“Semoga inipun menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT ditengah tengah Ujian dan Cobaan yang berat dengan adanya Pendemi Virus Corona”. Ungkap KH. Fajar Laksana.

Menurut KH. Fajar Laksana, “Dengan Beriman, Bertakwa, dan Berdoa kepada Allah sehingga Penyakit Corona bisa hilang dari muka Bumi. umumnya ditanah air kita Indonesia dan khususnya di Kota Sukabumi sehingga menjadi Kota yang Damai, Sejahtera, Aman dan Sentosa”. Pungkasnya. (/Gilang Ramadhan/)

Kategori
Warta Pesantren

Al Fath Cetak Santri Penghafal Qur’an Melalui Metode 3MQ Bashorun Fuadun

SANTRIREALISTIS.COM, SUKABUMI – Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi selenggarakan Program Moving Class Mastery Learning Tahfidz Qur’an dengan Metode 3MQ Bashorun Fuadun (Membaca, Menulis, Merekam dalam Qolbu) atau Metode Hipnoterapy dengan tujuan Menajamkan Hafalan sebelum mulai Menghafalkan Al Qur’an. Selasa, (4/08/20)

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana menjelaskan, Sebanyak 114 Santri, terdiri dari 68 Santri tingkat SLTP Kelas Satu dan 46 Santri tingkat SLTA Kelas Satu mengikuti Program MCML Tahfidz Qur’an yang diadakan Ponpes Dzikir Al Fath. Mereka akan masuk karantina Pesantren selama 40 Hari kedepan. Sebelum masuk proses menghafal, diadakan terlebih dahulu Pra Pest sebagai alat ukur standar kemampuan Santri. Karena Pra Test adalah bagian dari mengasah pisau agar tajam dan tidak tumpul. Kecepatan hafalan harus dibawah 5 menit per lembar dengan bantuan Dzikir.

“Dalam kegiatan Pra Test, sudah ada santri yang mampu menghafal Selembar Dibawah 5 menit. Maka dengan Metode 3MQ Bashorun Fuadun yakni membaca, menulis, merekam Qur’an dalam Qolbu akan mampu menghafal 5-10 Juz dengan Syarat Lulus BTQ (Baca Tulis Qur’an). Pra Test terdiri dari BTQ (Baca Tulis Qur’an) dan Tasmi’ Jumlah Hafalan sehingga diklasifikasikan kepada Kelompok IQRA, Kelompok Tahsin, dan Kelompok Tahfidz” Jelas Pimpinan Al Fath tersebut.

KH. Fajar Laksana menyampaikan bahwa Program MCML adalah fokus belajar dalam satu bidang pelajaran dan tanpa dicampuri pelajaran yang lainnya dengan target 5 sampai 10 Juz Per 40 Hari. Kalau seorang anak sudah bisa menghafal dalam waktu kurang dari 5 menit, maka akan menunjang hafalan yang lain. Karena keuntungan dalam menghafal Al Qur’an adalah membantu mempertajam hafalan yang lainnya.

“Al Qur’an itu Firman Allah, maka harus dengan kesucian, keikhlasan, dan ketawadhuan dalam menghafalnya, dengan syarat : Rajin Sholat, Rajin Dzikir dan senantiasa memperbaiki Hal-Hal menyangkut Spiritual. Saya Harus Bisa, Kudu Bisa, Sabisa-bisa, Dipaksa, Kapaksa, Maksaken, Bisa, Biasa, Luar Biasa, Aminn..” Ungkap KH. Fajar saat memberikan Motivasi kepada para Santri.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath tersebut menegaskan bahwa Kegiatan MCML Tahfidz Qur’an adalah kegiatan rutin dilakukan, karena Pesantren ini mempunyai keunggulan Tahfidz Qur’an. Maka Santri yang baru masuk akan dikarantina melalui Program MCML dengan Metode 3MQ selama 3 Bulan dengan tahapan Per 40 hari dan diharapkan mampu menghafal Qur’an sebanyak 5-15 juz.

“Dalam kegiatan MCML ini, mereka tidak diperbolehkan keluar pondok dan harus stay di area Pesantren serta terikat dalam program MCML dan secara khusus hanya menghafalkan Al Qur’an” Ujarnya.

“Selain itu, berkaitan dengan Virus Covid-19 yang tengah mewabah. Maka Santri ketika masuk Pesantren sudah membawa Surat Keterangan Sehat dari Dokter dan semuanya sudah karantina serta dinyatakan sehat. Karena mereka bukan sekolah reguler yang pulang pergi akan tetapi mereka stay di pesantren dan tidak diperbolehkan keluar area pesantren. Metode pembelajaran tidak berbeda, Karena berada di lingkungan yang sehat secara keseluruhan” Ungkapnya. (G.R)

Kategori
Cerpen Sastra

Pertemuan Pertama yang Istimewa

SANTRIREALISTIS.com – Hari itu, setelah selesai shalat subuh dilanjut dzikir dan tadarus berjama’ah di masjid, aku melanjutkan aktivitas piket mingguan sebagai santriwati di pesantren. Tugasku selain mengaji dan mematuhi segala aturan pondok, aku juga diwajibkan kuliah di Perguruan Tinggi milik Pimpinan Pesantren.

Jadwal di hari minggu adalah piket mengasuh putra dan putri Bu Nyai dan Pak Kyai. Tentu dengan senang hati aku melaksanakan tugasku sebagai santriwati yang terbilang baru di pondok ini serta banyak hal yang tidak aku ketahui.

“Teh Nur, hari ini Fatimah dan Adbar ada Les Bahasa Inggris, teteh bisa antar kami tidak ?” Suara khas Fatimah anak ke-5 Bu Nyai yang masih kelas 5 Sekolah Dasar berhasil mengagetkanku yang sedang asyik menyuapi Rasyid anak bungsunya Bu Nyai.

Namaku Nur, lebih tepatnya Nurfadlah

Benar.. namaku Nur lebih tepatnya Nurfadlah, aku terlahir dari keluarga sederhana dan dipertemukan dengan Pondok luar biasa ini yang dengan baik hati memberikan beasiswa untuk banyak santri dan santriwati salah satunya aku.

Segera aku iyakan permintaan Fatimah, karena memang sudah seharusnya anak kelas 3 dan 1 ini diantar kemanapun mereka pergi, masih sangat terlalu kecil tentunya jika harus pergi sendiri.

“Boleh, teteh sama aa siap-siap dulu aja yaa.. dibantu sama teh Mira. Teh Nur mau cari santri ikhwan dulu buat nganternya” Dengan senyum ramah nya Fatimah mengiyakan

Mereka anak-anak yang sopan dan sederhana, meski berjejer mobil yang keluarga mereka miliki. Mereka lebih suka diantar menggunakan sepeda motor baik ke sekolah ataupun ke tempat les. Hal yang selalu membuat Bu Nyai khawatir tetapi justru membuat mereka senang karena katanya kesekolah naik motor lebih seru juga tidak terkena macet. Begitulah mereka, menggemaskan dengan segala kesederhanaannya meskipun terlahir dari keluarga yang luar biasa.

“Assalamualaikum, mohon maaf kang hari ini teh Fatimah dan aa Adbar ada les Bahasa, ada yang bisa antar tidak ?” Kami memang terbiasa memanggil putra dan putri bu nyai dengan sebutan aa dan teteh, karena tidak sopan rasanya jika memanggil nama meski usia kami terpaut dan teramat jauh. Karena sama-sama kami ketahui bahwa mahabbah bukan hanya sekedar pada guru, akan tetapi juga harus kepada keluarganya juga termasuk putra dan putri beliau. Oleh sebab itu, kami tidak pernah keberatan jika harus memanggil mereka demikian.

“Waalaikumusslam, pake motor atau mobil teh ?” jawab seorang akang santri yang keluar dari kantor keamaan menghampiri aku yang sedang berdiri di halaman kantor tersebut. Mereka, para akang-akang santri memang sengaja ada di tempat itu untuk memudahkan kami jika sedang piket di rumah Pimpinan dan membutuhkan bantuan untuk diantar ke pasar.

‘Motor itu Menjadi Saksi Kekagumanku Terhadapnya’

“Pake motor aja Kang” Aku jawab pertanyaan akang santri tersebut kemudian pamit pergi untuk menemui Fatimah. Disepanjang jalan menuju Rumah Pimpinan, aku tak berhenti berfikir dan mengingat, rasanya selama hampir setahun aku disini aku baru pertama kali melihat akang santri barusan. Kami memang berbeda komplek akan tetapi diawal masuk dulu, pondok ini mengadakan perkenalan di aula dan tentu nya kami bisa tau satu sama lain baik terhadap satu angkatan ataupun senior.

Mungkin aku lupa, fikirku kembali karena jika ia santri baru pun tidak mungkin, toh pondok ini tidak menerima santri baru di pertengahan tahun bukan ? Ah sudahlah apa apaan aku ini, memikirkan hal yang tidak penting.

Saat diperjalanan, aku dan Fatimah duduk dibelakang, adbar duduk di depan. Mereka tak berhenti bercerita dengan akang santri ini, terlihat sangan akrab dan sangat dekat.

“Teh Nur kok diam saja, Fatimah hampir sampai ini. Teh Nur pulang ajaa.. nggak usah ditungguin, nanti jemput aja jam 2 sore yaa..” ujar Fatimah dengan sangat lembut, aku mengangguk mengiyakan.

Setelah megantar mereka ke kelas, aku bergegas pulang dengan perasaan aneh saat menaiki motor.

‘Ikhwan Misterius, Pujaan Akhwat yang Ingin Serius’

Sekarang, aku tau akang santri ini siapa, dia adalah santri senior yang Pak Kyai kirim untuk belajar di pesantren lain setelah ia selesai mengerjakan Skripsinya tahun lalu, dan kemarin malam ia pulang untuk sidang agar tahun ini ia bisa di wisuda. Aku malu rasanya satu motor dengan Ikhwan yang ternyata banyak digemari akhwat akhwat senior di pondokku ini, tapi apa boleh buat ini sudah tugasku.

“Fadlah sudah selesai wisuda tahfidz ?” akhirnya ia memulai pembicaraan saat kami terjebak macet, hari minggu sepagi ini sudah macet luarbiasa, di pondokku ini kami memang diberi target hafalan kemudian diwisuda tahfidz sebagai bentuk penghormatan.

Dengan terbata aku menjawab “Sudah kang alhamdulillah, dari mana akang tau nama panjang saya ?” aku penasaraan, ia yang memanggilku beda dengan yang lain memberanikan diri bertanya.

“Tentu tau, mana mungkin saya tidak tau dengan santri putri yang mampu menyelesaikan target hafalannya hanya dalam satu bulan ini, maaf jika lancang, semoga tidak keberatan yaa saya panggil Fadlah” Jelasnya.

‘Ternyata, Dia Tau Nama Lengkapku’

Ya Rabb aku malu, apa saja yang santri Ikhwan ini bicarakan tentang aku, aku memang menyelesaikan target hafalanku lebih awal di banding teman-teman yang lain tapi aku tidak merasa aku lebih pintar dibanding yang lain hanya saja mungkin Allah berikan daya ingat yang lebih bagiku.

“Tentu tidak kang, asal jangan panggil saya dengan panggilan diluar nama saya saja, saya tidak keberatan” aku menjawab dengan senyum ramah padahal ia tidak mungkin melihatnya tapi tak mengapa ini bentuk rasa hormatku terhadap ia yang lebih tua baik dari segi usia dan tetunya ilmu. Karena meskipun disepanjang pembicaraan ia terus saja merendah aku tetap tau bahwa ia adalah santri yang telah selesai hafalan Al-Qur`an 30 juz dan Santri kesayangannya Pak Kyai.

Tak terasa, kami sampai di pondok dan aku berpamitan serta mengucapkan terima kasih karena sudah bersedia mengantar padahal bukan tugasnya. Masih banyak santri Ikhwan yang lebih junior darinya dan aku ucapkan terimakasih juga atas cerita pengalamannya saat di pondok.

Sebuah Pertemuan pertama yang istimewa bagiku, Santriwati yang beruntung bisa mendegar banyak cerita dari seorang ikhwan yang dikenal cuek terhadap akhwat. Aku lontarkan senyum saat berpamitan, dalam hatiku berdo’a semoga kami dapat berjumpa lagi, “Ya Rabb semoga Do’aku bukan do’a yang salah dan engkau kehendaki kami berjumpa kembali” Harapku.

Penulis : Siti Nurajijah

[ Kontributor Santri Realistis ]

Kategori
Tokoh Warta Pesantren

Perdana, Ponpes Dzikir Al Fath Gelar Program Sandaran (Sanlat Daring Ramadhan) Bagi Seluruh Santri

Program Sandaran (Sanlat Daring Ramadhan)

SANTRIREALISTIS.com – Meskipun dalam kondisi sedang adanya Pandemi Wabah Virus Covid-19 (Corona), namun tidak menghalangi Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi dalam memeriahkan Bulan Suci Ramadhan 1.441 Hijriyah.

Rencananya, Ponpes Dzikir Al Fath akan membuat gebrakan dengan Menggelar PROGRAM SANDARAN (Sanlat Daring Ramadhan) yakni Pesantren Kilat Dalam Jaringan (Daring/Online) di Bulan Ramadhan ini.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi KH. Fajar Laksana menjelaskan bahwa Program Sandaran (Sanlat Daring Ramadhan) diperuntukan bagi Lembaga Pendidikan dibawah Yayasan Al Fath, diantaranya mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, dan MA serta Maha Santri Ponpes Dzikir Al Fath.

“Banyak cara untuk tetap ngaji, salah satunya melalui Media Sosial. Pengajian  digelar Secara Online selama Bulan Ramadhan melalui Kanal Youtube, dan Website setiap Lembaga Pendidikan Yayasan Al Fath. Selain Santri, Kegiatan Ngaji Online juga bisa diikuti oleh seluruh Masyarakat secara umum dalam rangka mengisi Bulan Suci Ramadhan”. ujarnya melalui Kanal Youtube Al Fath, Minggu (26/4/2020).  

BACA JUGA : Ponpes Dzikir Al Fath Ciptakan Antiseptik Herbal ‘Bio Sin-36’ Sebagai Pencegahan Virus Covid-19

BACA JUGA : KH. Fajar Laksana Racik Ramuan Herbal Penangkal Virus Corona

‘Mengkaji (Tadabur) Al Qur’an serta Membaca (Tadarus) Al Qur’an’

Masih menurut KH. Fajar Laksana, Puasa di Bulan Suci Ramadhan adalah kewajiban bagi orang-orang yang ber’iman sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S Al Baqoroh ayat 183. Selain itu, di Bulan Ramadhan pula diturunkan Al Qur’an sebagai Petunjuk bagi manusia, Penjelas mengenai Petunjuk tersebut, dan Pembeda (Antara yang Haq “Benar” dan yang Batil “Salah”) sebagaimana Firman-Nya dalam Q.S Al Baqoroh ayat 185.

“Maka Mengisi Bulan Suci Ramadhan yang Paling Utama adalah dengan Mengkaji (Tadabur) Al Qur’an serta Membaca (Tadarus) Al Qur’an”. Jelasnya.

Sambungnya, Program Sandaran (Sanlat Daring Ramadhan) selama Bulan Suci ini akan erat kaitannya dengan Kajian-Kajian Al Qur’an, karena diturunkan dari Al Qur’an Sesuatu yang menjadi Penawar dan Rahmat bagi orang ber’iman sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S Al Isra ayat 82.

“Mudah-mudahan Kajian Al Qur’an, Tadarus Al Qur’an menjadi Penawar Pandemi Wabah Corona saat ini” Ungkap KH. Fajar Laksana, Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath. 

Kategori
Belajar Fiqih

Tata Cara Shalat Istikharah yang Baik dan Benar

SANTRIREALISTIS.com – Fiqih Ibadah, Terkadang kita menghadapi beberapa masalah yang memiliki urgensi (tingkat kepentingan) yang sama. Kita pun ingin memohon dengan cara sholat istikharah, tapi bingung tentang tata cara yang baik dan benar.

Sholat Istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah SWT untuk menentukan keputusan yang benar ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan keputusan. Sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan azlam (undian). Setelah Islam datang, Allah SWT melarang cara semacam ini dan diganti dengan Sholat Istikharah.

Berikut Dalil diisyariatkannya Sholat Istikharah
Dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu, beliau berkata ;

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari para sahabatnya untuk shalat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Beliau bersabda, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa :

“Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku”.

“Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya”. (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)”.

Berikut adalah Tata Cara Shalat Istikharah yang baik dan benar :

Metode pelaksanaan sholat istikharah, pada dasarnya sama seperti Shalat Sunnah pada umumnya, namun ada perbedaan didalam niat dan bacaan surah dari Al-Qur’an.

  1. Niatnya ;
    أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
    ” Aku berniat sholat istikharah dua rakaat karna Allah taa’la”

2. Disunnahkan pada rakaat pertama membaca surah Al Kafirun, dan untuk rakaat kedua membaca surah Al Ikhlas.

3. Membaca Doa yang disunnahkan;


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـالَمِيْنَ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَــلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ اَلصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ وَعَلَى آلِـــــهِ وَصَحْــبِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَــــــــخِيْــرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِـنْ فَضْـلِكَ الْعَظِيْـــمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْـــــدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ.
اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ جَمِيْعَ مَا أَتَحَرَّكُ فِيْهِ وَاَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّيْ وَفِيْ حَـقِّ غَيْـرِيْ، وَجَمِيْعَ مَا يَتَحَرَّكُ فِيْهِ غَيْرِيْ وَيَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّيْ وَحَـــــقِّ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنِيْ، مِنْ سَاعَتِيْ هَذِهِ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ الْغَدِ، خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِيْ. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ جَمِيْعَ مَا أَتَحَرَّكُ فِيْهِ وَأَنْطِقُ بِهِ فِيْ حَقِّي وَفِي حَقِّ غِيْرِيْ، وَجَــمِيْـــعِ مَـــا يَتَحَرَّكُ فِيْهِ غَيْرِيْ فِيْ حَقِّيْ وَفِيْ حَقِّ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ، وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنِيْ مِنْ سَاعَتِيْ هَذِهِ إِلَى مِثْلِهَا مِنَ الْغَدِ، شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَــاجِلِهِ وَآجِــــلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ ثُمَّ رَضِّـــنِيْ بِهِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَصَلَّى اللهُ عَلَــــــى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَعَلَى هَـــــذِهِ النِّيَّةِ وَكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ بِسِرِّ أَسْرَارِ الْفَاتِحَةِ.

4. Menutup Dengan Sholawat Ibrahim
Setelah doa Shalat istikharah selesai diucapkan, langkah selanjutnya adalah menutupnya dengan sholawat Ibrahimiyah.

Berikut ini adalah bacaan shalawat Ibrahimiyah yang harus diketahui :
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

Penulis : Khoerudin Abdul malik, Mahasiswa Jurusan Syariah Universitas Al Ahgaff Yaman.

Kategori
Belajar Fiqih

Pengertian Shalat Istikharah

Shalat Istikharah merupakan shalat yang sudah tidak asing bagi seluruh Umat Muslim. Meski begitu, ada banyak umat muslim yang belum mengetahui secara mendalam manfaat melakukan shalat istikharah serta bagaimana mendapatkan jawaban dari shalat istikharah yang dilakukan.

Sholat Istikharah ialah sholat untuk taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT dengan maksud memohon petunjuk atas hajat dan keinginan. Segala persoalan yang membutuhkan pertimbangan dan kemantapan hati, ataupun menginginkan petunjuk jalan kehidupan, maka di sunnahkan untuk melaksanakan sholat tersebut.

Ada dua jalan yang Allah SWT berikan petunjuk terhadap orang-orang yang telah melaksanakan Sholat Istikhoroh ;

  1. Allah akan memberikan petunjuk lewat mimpi hambanya.
  2. Allah tidak menampakan petunjuknya lewat mimpi, namun Allah SWT menjauhkan ataupun jalan menuju sesuatu yang kita inginkan terasa sulit,sehingga Allah SWT menjauhkannya.

وهي : طلب الخيرة في شيء ، وهي استفعال من الخير أو من الخيرة – بكسر أوله وفتح ثانيه ، بوزن العنبة ، واسم من قولك خار الله له ، واستخار الله : طلب منه الخيرة ، وخار الله له : أعطاه ما هو خير له ، والمراد : طلب خير الأمرين لمن احتاج إلى أحدهما .(ابن حجر : فتح الباري في شرح صحيح البخاري)

Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan dari Annas bin Malik;

ما خاب مَنْ اِسْـتخار ولَا ندمَ مَنْ اسْتشار ولَا عالَ منْ اِقْتَصَدَ.

Orang yang selalu melaksanakan sholat istikoroh, maka tidak akan kecewa, dan orang yang selalu bermusyawaroh tidak akan menyesal, dan orang yang hemat tidak akan mengalami kekurangan dalam kehidupannya. (Hadits diriwayatkan oleh: Sahabat Anas bin Malik RA)

Sedangkan waktu untuk pelaksanaan shalat istikharah bisa dilakukan kapan saja asalkan bukan pada waktu-waktu yang terlarang untuk melakukan sholat.

Meskipun bisa dilakukan kapan saja, shalat istikharah akan lebih efektif jika dilakukan ketika waktu sepertiga malam seperti waktu pelaksanaan shalat tahajud. Alasannya adalah berdoa dan memohon petunjuk di keheningan malam bisa membuat ibadah yang dilakukan akan lebih khusyu dilakukan.

Hal tersebut sesuai dengan sabda dari Rasulullah SAW yang berbunyi “termasuk kebahagaiaan bagi keturunan Nabi Adam A.S jika dia beristikharah dengan memohon yang terbaik kepada Allah SWT dan mengharap keridhaan-Nya pada apa yang telah Allah SWT putuskan”.

Dan yang ada diantara kemalangan manusia keturunan Nabi Adam A.S adalah dia yang tidak mau melakukan Sholat Istikharah dan mengharapkan keridhaan-Nya pada apa yang telah Allah SWT putuskan.

Penulis : Khoerudin Abdul malik, Mahasiswa Jurusan Syariah Universitas Al Ahgaff Yaman.

Kategori
Warta Pesantren

Ponpes Dzikir Al Fath Ciptakan Antiseptik Herbal ‘Bio Sin-36’ Sebagai Pencegahan Virus Covid-19

SANTRIREALISTIS.COM, SUKABUMI – Pondok Pesantren Dzikir Al Fath yang berada di Jl. Merbabu Perum Gading Kencana Asri Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi kembali membawa angin segar disaat orang resah dan panik dengan Pandemi Virus Covid-19 (Virus Corona) yang membuat langkanya cairan antiseptik untuk mencuci tangan, Al Fath justru menemukan cara bagaimana menangkal Virus tersebut dengan menggunakan Cairan Antiseptik berbahan Herbal yang diberi nama ‘Bio Sin-36’. (22/03/2020)

Saat ini, Dunia digemparkan dengan Pandemi Covid-19 (Virus Corona). Virus yang tidak memandang Status Sosial ini menjadi Permasalahan Dunia tidak terkecuali Indonesia. Bahkan, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta Imbauan SOCIAL DISTANCING (Pembatasan Sosial) semakin digencarkan kepada masyarakat dalam upaya mencegah penularan Virus Covid-19.

Merebaknya Informasi Penyebaran Pandemi Covid-19, semakin hari semakin meresahkan masyarakat luas. Lantaran Virus asal Wuhan China ini, telah menggemparkan dunia sejak akhir Desember 2019 dan tak sedikit korban meninggal akibat virus ini.

Pemerintah Pusat hingga Daerah, terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Surat Edaran dan berbagai himbauan telah diterbitkan, dari mulai kegiatan belajar para pelajar dialihkan kerumah, Jaga jarak dan tidak bersentuhan, selalu mencuci tangan dengan hand sanitaizer, terlebih menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari virus tersebut.

KH. Fajar Laksana sebagai Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath ber’inovasi membuat Antiseptik konsep Nabawiyah berbahan Herbal yang diberi nama ‘Bio Sin-36’ dan diilhami dari Surat Yasin ayat 36 dan diyakini mampu menghalau penyebaran Virus Corona dan Radikal Bebas.

”Cairan Antiseptik ini, diberi nama Bio Sin-36, terbuat dari bahan herbal alami tumbuh-tumbuhan,” ungkap penemu formula Bio sin-36, KH. Fajar Laksana.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath tersebut menjelaskan bahwa Cairan Antiseptik Bio Sin-36 ini, menggunakan Konsep Nabawiyah yang merupakan hasil petunjuk spritual kemudian diilhami dari Al Qur’an Surat Yasin ayat 36.

“Insha Allah, bermanfaat untuk menangkal virus dan radikal bebas. Keistimewaannya dan khasiatnya, bisa antiseptik obat luar, bisa juga diminumkan untuk menyegarkan badan,” Ungkapnya.

Selain itu, Cairan ini juga sudah digunakan para santri maupun santriwati dalam setiap kegiatan. Seperti Sholat lima waktu di Masjid Ponpes Dzikir Al Fath. Para santri maupun santriwati, sebelum memasuki masjid disemprotkan cairan Bio Sin-36, baik ketelapak tangan, mulut dan juga wajah. Begitu juga usai melaksanakan shalat dilakukan lagi penyemprotan serupa yakni tangan, mulut dan wajah.

“Alhamdulillah, rasanya segar dan membuat hati jauh lebih tenang setalah cairan Bio-Sin-36 tersebut disemprotkan. Insya Allah Bidznillah, semoga kita terhindar dari Virus Corona dan juga penyakit lainnya” Ucap Asep Suhendi, salah seorang Santri di Ponpes tersebut.

Kategori
Warta Pesantren

Melalui Surat Edaran PP RMI-NU, Pesantren Lakukan Protokol Pencegahan Virus Corona

SANTRIREALISTIS.COM, INDONESIA – Saat ini, Dunia dari berbagai lapisan digemparkan dengan adanya Pandemi Covid-19 atau lebih dikenal dengan Virus Corona. Virus yang tidak memandang Status Sosial ini menjadi Permasalahan tersendiri bagi setiap Negara di Dunia tidak terkecuali Indonesia. 

Bahkan, beberapa Kepala Negara telah menginstruksikan LOCKDOWN (Larangan Keluar atau Masuk bagi Warga dari Suatu Daerah ke Daerah lain). Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta Imbauan SOCIAL DISTANCING (Pembatasan Sosial) semakin digencarkan di masyarakat dalam upaya mencegah penularan Virus Covid-19 (coronavirus) dan menyuarakan Kerja, Belajar, dan Ber’ibadah di Rumah untuk sementara waktu.

Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane di lama alodokter.com, ia menjelaskan bahwa Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

BACA JUGA : KH. FAJAR LAKSANA RACIK RAMUAN HERBAL PENANGKAL VIRUS CORONA

Menyikapi Hal tersebut, melalui laman nu.or.id. Pengurus Pusat Asosiasi Pesantren NU (Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama RMI-NU) mengeluarkan Surat edaran Nomor : 835/A/PPRMI/SE/III/2020 pada 13 Maret 2020 M/18 Rajab 1441 H tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19 pada Pondok Pesantren Se-Indonesia. 

Surat edaran tersebut berisi 12 imbaun Pengurus Pusat RMI-NU kepada Pesantren-Pesantren dibawah naungan Nahdatul Ulama untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 (Virus Corona).  

Berikut 12 imbauan Pengurus Pusat Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama yang ditandatangani oleh Ketua RMI-NU, H. Abdul Ghofarozzin dan Sekretaris RMI-NU, Habib Sholeh.

1). Semua orang yang masuk ke pesantren, baik guru, tamu, santri, wali santri, harus dicek suhu panas badannya menggunakan thermometer inframerah genggam atau yang dikenal dengan thermometer tembak.  

2). Jika suhu badan tamu, guru, santri wali santri, melebihi dari 37,3 derajat celcius, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan masuk area pesantren.

3). Semua orang yang masuk ke pesantren baik guru, tamu, santri wali santri harus cuci tangan menggunakan sabun atau disinfektan yang telah disediakan.

4). Pesantren menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di setiap pintu masuk pesantren, madrasah, sekolah perguruan tinggi, dan asrama, masjid mushola, dan rumah pengasuh, dan para ustadz (asatidz).

5). Di setiap pintu masuk diberikan informasi tata cara cuci tangan yang benar dan dikontrol pelaksanaannya baik oleh sesama santri ataupun asatidz.

6). Pesantren harus absensi dan monitor kesehatan santri secara rutin baik di kelas, asrama, maupun dalam aktivitas lainnya. 

7). Kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang terutama masyarakat umum perlu ditunda untuk sementara waktu.   

8). Pesantren perlu menyediakan ruangan isolasi yang dapat digunakan guru, santri, dan pengurus pesantren jika mengalami flu, batuk demam, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan dan badan terasa letih.

9). Jika setelah mendapatkan penanganan gejala-gejala tersebut tidak segera reda atau turun, maka pesantren harus segera merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit terdekat.

10). Pesantren perlu bekerjasama dengan Puskesmas, Rumah Sakit, dan tim media, untuk terus memantau kondisi kesehatan santri, ustadz, dan pengurus pesantren.

11). Sebagai upaya pencegahan, pesantren perlu menggalakan aktivitas yang dapat meningkatkan imunitas tubuh santri dan pengurus pesantren dan mengkonsumsi vitamin C.

12). Membaca Qunut Nazilah, shalawat thibbil qulub dan doa tolak bala sebagai ikhtiar kita kepada Allah SWT agar Pesantren dan seluruh bangsa Indonesia terselamatkan dari virus dan bencana saat ini.

Selain itu, Pondok Pesantren dibeberapa wilayah indonesia juga meliburkan seluruh aktifitas pembelajaran dan sebagian yang lain memberi izin pulang santrinya guna Sterilisasi Area Pesantren.

Pandemi Covid-19 telah menjadi Permasalah Dunia yang benar-benar harus serius ditangani melalui kerjasama Aparatur Pemerintah dan juga Masyarakatnya. 

Lekas Sembuh Indonesiaku

Kategori
Kesehatan

Gugurnya Kewajiban Sholat Jum’at dan Sholat Berjamaah Sebab Pandemi Virus Corona

SANTRIREALISTIS.com – Dr. Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam seorang Mufti besar Mesir melalui Lembaga Fatwa Mesir (Dar al-Ifta al-Mishriyyah‎) menetapkan ‘Diperbolehkannya secara Syariat Islam untuk tidak melakukan Shalat Jum’at dan Shalat berjamaah dalam rangka mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19). Keputusan ini sebagaimana dipublikasikannya pada laman resmi Lembaga Fatwa Mesir Dar al-Ifta al-Mishriyyah, Selasa, 17/03/2020 waktu Mesir.

Dr. Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam menjelaskan bahwa Fatwa diperbolehkan untuk tidak menyelenggarakan shalat Jum’at dan shalat Berjamaah ini didasarkan pada kepentingan dan kemaslahatan bersama, tentunya dalam rangka mencegah penularan Virus Corona.

“Syariat Islam mengizinkan atas gugurnya sholat Jumat dan sholat berjamaah dalam situasi PANDEMI Virus Covid-19 (penularan Virus Corona dibanyak tempat), demi kepentingan, keselamatan dan pencegahan menularnya virus tersebut”. Kata Dr. Syauqi Ibrahim Abdul Karim pada laman resmi www.dar-alifta.org

Menurut Dr. Syauqi Ibrahim Abdul Karim, Udzur yang memperbolehkan seseorang meninggalkan shalat Jumat dan shalat jamaah diantaranya ‘Ketakutan dan Sakit’. Salah satu Dalil Nash yang dijadikan acuan adalah Hadis Riwayat Abu Dawud dan Daaru Qutni yang menjelaskan bahwa menurut Rasulullah SAW, udzur shalat adalah ‘sakit dan takut’.

فعن ابن عباس رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم قال: «مَنْ سَمِعَ الْمُنَادِي فَلَمْ يَمْنَعْهُ مِنَ اتِّبَاعِهِ عُذْرٌ لَمْ تُقْبَلْ مِنْهُ تِلْكَ الصَّلَاةُ الَّتِي صَلَّاهَا» قَالُوا: مَا عُذْرُهُ؟ قَالَ: «خَوْفٌ أَوْ مَرَضٌ» أخرجه أبو داود والدارقطني في “سننهما”، والحاكم في “المستدرك”، والبيهقي في “السنن الصغير”، و”السنن الكبرى”، و”معرفة السنن والآثار” قال الإمام البيهقي: “وَمَا كَانَ مِنَ الْأَعْذَارِ فِي مَعْنَاهَا فَلَهُ حُكْمُهُمَا”

Selain itu, terdapat sebagian Nash dari para pakar Fiqih mengenai orang yang meninggalkan sholat Jum’at ataupun sholat berjamaah disebabkan adanya udzur dari berbagai halangan untuk mengerjakannya. “maka sesungguhnya mereka ( orang yg meninggalkan sholat Jum’at atau jamaah) di karnakan u’zdur,maka tetap mendapatkan pahala dari sholat Jum’at atau jamaah tanpa berkurang,begitupun tanpa mengurangi keutamaan nya” Kata Dr. Syauqi Ibrahim.

Masih menurut Dr. Syauqi Ibrahim, berkata imam Taqiyuddin Al-Husoni Assyafi’i dalam kitab Kifayatul Akhyar (H. 142, Dar al-Khair) “Tidak adanya kewajiban sholat Jum’at terhadap orang sakit,dan dengan halangan yg semisalnya, seperti orang kelaparan, kehausan,ketidak adaan nya pakaian,dan adanya rasa takut kegelapan.

Adapun hujjah (alasan) adanya dispensasi terhadap orang yg sakit adalah Hadist yang telah lewat, dan selebihnya dengan analogi semisalnya.
Orang yang termasuk kedalam ma’na cakupan sakit yaitu, orang yg tekena diari, ketidak mampuannya menjaga diri dan ada adanya rasa takut mengotori masjid, begitupun ketika hendak memasuki nya.

“Dan keadaan yg seperti ini di haramkan untuk melaksanakannya.Begitupun yang di jelaskan dalam kitab “Kitab As Syahadah” dan telah di jealskan oleh syekh mutawalli tentang gugurnya kewajiban sholat Jum’at atau jamaah ketika adanya u’zdur (halangan) tersebut”. Jelasnya

“Virus Corona telah terbukti menyebar dengan sangat cepat melalui infeksi dan interaksi, dan seseorang dapat terinfeksi atau terinfeksi virus tersebut dengan tanpa disadari” Tegas Dr. Syauqi Ibrahim Abdul Karim sebagai Mufti Besar Mesir dari Lembaga Fatwa Mesir (Dar al-Ifta al-Mishriyyah‎).

Sumber : www.dar-alifta.org

Pewarta : Gilang Ramadhan

Penerjemah : Khoiruddin Malik

Kategori
Puisi

MALAIKAT TAK BERSAYAP

Kau adalah Rangkaian Kata Indah

Dalam Ucapan Para Makhluk Nya

Penjelmaan Sanubari dalam Relung Hati

Dan Hakikat Cinta yang begitu Suci

Kaulah Ibu yang teguh

Menemani diri ini disaat luruh

Saatku Risau, kau hadir menenangkan

Kaulah Ibu, Malaikat yang meneduhkanku

Penerang Arah dari Cahaya yang Redup

Kaulah Ibu, 

Malaikat yang Bersayap Utuh

Peneguh Abadi yang Kukuh

Untuk diri ini yang amat lusuh

Ibu.. Aku Menyayangimu Sepenuh Hatiku

Karya : Rina & Ira Rahmatillah (Santriwati Al Fath)

Kategori
Pendidikan Tokoh

Panglima Santri Jabar, H. UU Ruzhanul Ulum Deklarasikan Gerakan Santri Tani Millenial 

SANTRIREALISTIS.COM, SUKABUMI – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin dan Pertanian (UPJA) serta Gerakan Santri Tani Millenial wilayah Jabar Juara di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, Sabtu (7/3/2020) Siang.

H.Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan Panglima Santri Jabar pada kali ini mendeklarasikan Gerakan Santri Tani Millenial (Santani) Jabar Juara bersama 35 orang Santani Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al Fath berusia 17-20 tahun.

Kang Uu mengatakan, pertanian menjadi sektor yang cocok bagi santri untuk meningkatkan ekonominya di pesantren saat menjadi seorang kyai.

“Kenapa ? Karena menurut kami, satu-satunya yang paling afdol dalam memenuhi kebutuhan ekonomi kyai adalah petani, tidak menggangu waktu, mengajar. Karena yang namanya kiai harus ada di pesantren,” katanya.

“Jadi kami dorong dengan Santani, termasuk juga OPOP (One Pesantren One Product) untuk dijual sekarang dengan bahan baku pertanian. Sehingga di Jabar, ekonomi pesantren didorong oleh OPOP sektor pertanian dan Santani bisa berkontribusi dalam kemajuan pertanian Jabar,” harap Kang Uu.

Dalam acara tersebut, Kang Uu juga berpesan kepada para santri agar mengamalkan nilai Pancasila sebagai Warga Negara Indonesia. Selain dasar negara, Pancasila bisa menyatukan kekuatan sebagai bangsa Indonesia.

“Sila kesatu, Ketuhanan yang Maha Esa, tauhid yang kuat. Orang yang taat beragama masing-masing, pasti akan menerapkan Pancasila,” ujar Kang Uu.

“Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama. Ribuan suku tetap utuh dan kuat karena Pancasila. Kita butuh bersatu kekuatan menuju Jabar Juara Lahir Batin, Indonesia Maju SDM Unggul,” tuturnya.

Pimpinan Pondok Pesanten Dzikir Al-Fath tersebut juga mengatakan bahwa peluang di era ekonomi gital sangatlah besar, maka ini merupakan momentum tantangan untuk membangkitan dan mengembangkan generasi muda melalui gerakan Santri Tani Millenial (SANTANI).

“Pesantren adalah sebuah lembaga Pendidikan, melalui santri-santri sudah seharusnya menjadi penjawab kegelisahan petani dan menjadi salah satu yang sangat berpotensi untuk menciptakan regenerasi petani cerdas melalui Program Santri Tani Millenial (SANTANI) ini, kita dorong santri-santri untuk terjun ke pertanian,” Kata Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana.

Kategori
Pendidikan Teknologi

Santri Tani Millenial, Diminta Bantu Petani Dengan Teknologi

Selama ini santri identik dengan pendalaman ilmu agama saja. Namun, di era perkembangan teknologi, santri juga harus mampu menguasai teknologi agar dapat bersaing di zaman yang serba canggih ini. Hal itu dikatakan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, saat menghadiri sosialisasi, kerjasama pelatihan dan penempatan kerja ke luar negeri dengan BLKN Maju Bersama, di   Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, belum lama ini.

Dijelaskan, santri yang mandiri bukan sekedar menguasai Bahasa Arab dan baca kitab, memiliki kemampuan teknologi. Dia berharap para santri Ponpes Al Fath dan umumnya di Kota Sukabumi dapat menguasai bidang teknologi dan pertanian supaya menjadi santri mandiri.” Santri  tangguh adalah santri yang siap menghadapi tantangan zaman,” kata dia.

Fahmi menyebutkan, saat ini yang dibutuhkan bukan hanya ijazah, melainkan seseorang yang memiliki keahlian dan kompetensi, attitude dan mau kerja keras.” Bukan hanya ijazah, kompetensi dan atitude juga tidak kalah penting,” imbuhnya.

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menuturkan kehadiran santri tidak hanya menjadi regenerasi ratusan petani yang kini beranjak usia sepuh. Tapi kehadirannya turun ke sawah untuk mengantisipasi kelangkaan buruh tani yang kini sulit diperoleh.

“Kehadirannya dapat menjawab keresahan warga pemilik lahan pertanian, yang setiap musim panen kesulitan mendapatkan pengolah lahannya,” Kata Achmad Fahmi.

Kendati lahan pertanian kian mengusut, kata Achmad Fahmi, Pemkot melalui program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) akan mempertahankan lahan pertanian hingga mencapai 2 persen dari seluruh luas wilayah Kota Sukabumi.

Lahan produktif yang tersebar di kawasan sentra lahan pertanian di tiga diwilayah, meliputi lahan pertanian di Kecamatan Baros, Cibeureum dan Kecamatan Lembursitu yang di lebih dikenal dengan sebutan Bacile.

Kehadiran santri dapat membantu program pemerintah untuk mempertahankan lahan pertanian yang produktif. Apalagi melalui program LP2B, lahan lahan produktif wajib dipertahankan dan tidak diperkenankan untuk berubah fungsi,” katanya.

Achmad Fahmi mengatakan keberadaan lLP2B aman dari dampak perkembangan dan pembangunan. Untuk mempertahankan lahan seluas 321 dari 1.484 hektar, beralih fungsi menjadi pemukiman, perumahan, perkantoran, sekolah, perguruan tinggi, perusahaaan dan sebagainya, dilakukan pengetatan perijinan.

Memang alih fungsi lahan ditengah perkembangan perkotaan ini tidak bisa dipungkiri dan dihindari. Tapi optimis, dengan partisipasi seluruh stakeholders alih fungsi dapat diantisipasi dan dikurangi,” katanya.

Achmad Fahmi mengatakan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian merupakan dampak pesatnya perkembangan dan pembangunan, sekaligus sebagai salah satu penyebab utama terjadinya penurunan produksi padi di Kota Sukabumi.

Tapi LP2B yang luasnya mencapai 321 hektar, sangat aman dari dampak perkembangan dan pembangunan, karena lokasinya jauh dari jalan raya. Dengan demikian, alih fungsi lahan pada LP2B tidak terjadi,” katanya.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesanten Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana mengatakan peluang di era ekonomi gital menjawab tantangan untuk membangkitan dan mengembangkan generasi muda melalui gerakan Santri Tani Millenial (STM).

“Pesantren melalui santri-santri sudah seharusnya menjadi penjawab kegelisahan petani dan menjadi salah satu yang sangat berpotensi untuk menciptakan regenerasi petani melalui Program Santri Tani Millenial (STM) ini, kita dorong santri-santri untuk terjun ke pertanian ,” kata Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana.

Kategori
Kesehatan Tokoh

KH. Fajar Laksana Racik Ramuan Herbal Penangkal Virus Corona

SUKABUMI –  KH Fajar Laksana sudah tak asing bagi warga Sukabumi. Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath Kota Sukabumi yang sekaligus Pimpinan Etnofarmaka Al Fath belum lama ini berhasil menemukan ramuan herbal yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal berbagai virus, salah satunya Corona.

Saat ini Dunia tengah digemparkan dengan kasus virus corona yang sangat mematikan. Kasus virus corona di Indonesia ini memantik rasa waspada dan kekhawatiran dari Masyarakat.

Sementara itu,  Presiden Joko Widodo, pada Senin (2/3/2020), mengumumkan kasus Virus Corona (Covid 19) pertama di Tanah Air, dengan terjangkitnya dua warga Depok, Jawa Barat.

Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap munculnya virus tersebut, KH Fajar Laksana membawa angin segar untuk meredam ketakutan tersebut.

“Perlu dipahami, ada beberapa cara untuk mengatasi virus Corona. Yang utama yakni, berdoa, dan banyak memohon ampunan kepada Allah SWT. Tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Perbanyak salat sunnat taubat dan salat sunat lidafil balai atau tolak bala,” kata KH. Fajar Laksana kepada wartawan melalui pesan tertulisnya, kemarin (03/03/2020).

Obat selanjutnya, tingkatkan daya tahan tubuh dengan menjaga keseimbangan pola makan dan perilaku hidup sehat. Dengan begitu, tubuh kita akan mengeluarkan antibodinya sendiri untuk melawan virus.

“Virus corona itu masa inkubasinya sekitar 2 minggu. Kalau daya tahan tubuh kita bagus, maka virus itu akan mati dengan sendirinya didalam tubuh,” tuturnya.

Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar menjadi lebih bagus, sebaiknya dibantu dengan mengonsumsi ramuan herbal secara rutin setiap pagi, siang, sore, dan malam.

“Ramuannya terdiri dari kunyit, bawang putih, pepaya, wortel, ditambah 2 sendok madu. Ramuan ini dapat dikonsumsi pada pagi hari,” paparnya.

Untuk siang hari, lanjutnya dianjurkan minum air kelapa muda. Kemudian malam harinya meminum ramuan yang yang terbuat dari daun sirih 2 lembar. Kemudian direbus dengan air hingga menghasilkan 1 gelas,” imbuhnya.

Penting juga menjaga kondisi tubuh dengan tidur secukupnya minimal 6-7 jam. Makan dan minuman pun harus dijaga serta kurangi makanan berlemak, berminyak, makan pedas, dan makanan yang diawetkan.

“Hindari juga makanan yang mengadung zat kimia, zat pewarna, dan makanan sulit dicerna oleh tubuh. Gunakan masker kalau berpergian ke luar kota atau kontak dengan orang asing. Biasakan membasuh tangan,” paparnya.

Pimpinan Al Fath itu juga mengatakan, apabila kesulitan membuat ramuan herbal sendiri, bisa diperoleh di Etnofarmaka Al Fath. Ramuannya terdiri dari daun sirih, mahkota dewa, kunyit kuning, kunyit putih, daun alpukat, dan daun jambu.

Terakhir, selalu berdoa, berdzikir dan bertawakal kepada Allah SWT. Insya Allah virus mahluk yang juga cipataan Allah maka mereka akan menjauhi orang-orang yang suka berdzikir. 

“Barangkali, itu cara yg mudah menghadapi virus corona. Jika membutuhkan ramuan tersebut, silakan datang saja ke Ponpes Dzikir Al Fath,” Tutupnya.

Kategori
Pendidikan

KEGIATAN PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

SANTRIREALISTIS.com – Tepat di Hari Kepanduan Sedunia yang dirayakan pada 22 Februari, Pondok Modern Assalam Putra yang berada di Jl. Parungkuda Kp. Cibodas RT.19/RW.04 Desa. Cibodas Kec. Bojonggenteng Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat mengadakan Pelantikan Golongan Penggalang Tingkat Ramu yang telah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum) sebagai anggota Pramuka Pondok Modern Assalam. Sabtu, 22/02/2020 Kemarin.

Kegiatan Pramuka adalah Wadah Pendidikan Karakter dan juga Organisasi yang diakui oleh Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Undang Undang No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Sebutan Pramuka digagas oleh Presiden Soekarno sejak 14 Agustus 1961, yang juga dikenal dan dirayakan setiap tahunnya dengan Hari Pramuka.

Hari Kepanduan Sedunia yang dirayakan setiap 22 Februari, mungkin tidak terdengar familiar di telinga kalian. Gerakan kepanduan di Indonesian lebih dikenal dengan sebutan Pramuka.

Robert Baden-Powell yang lahir di Inggris pada 22 Februari 1857, merupakan tokoh pencetus gerakan kepanduan untuk melatih keterampilan, cara bertahan hidup, dan kebersamaan. Dicetuskan pada 1907, kini Gerakan Panduan memiliki lebih dari 50 juta anggota di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Pramuka Indonesia.

Di Indonesia, kegiatan kepramukaan juga menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah, dimana kita diajarkan semaphore, sandi, morse, tali temali, dan masih banyak lagi.

MABIKORI (Majlis Pembimbing Koordinator Harian), Ka Fajrin Indra Gunawan menjelaskan bahwa Pondok Modern Assalam akan selalu konsisten dalam melaksanakan Kegiatan Pramuka karena didalamnya terdapat proses pembentukan Karakter Santri. “Selain itu, Kegiatan Pramuka erat kaitannya dengan Kehidupan sehari-hari seperti halnya Keagamaan, Bela Negara, Sosialisasi dan Ber’organisasi” Jelasnya.

Ka Fajrin juga menjelaskan, Setiap pelajar yang menjadi Santri Pondok Modern Assalam secara otomatis menjadi anggota Pramuka, karena kegiatan Pramuka merupakan bagian dari Sunah Pondok yang wajib diikuti oleh setiap Santri. “Maka santri yang duduk di Kelas 1 sampai 3 MTS/SMP dikategorikan Golongan Penggalang dan Santri yang duduk dikelas 1 sampai 3 MA/SLTA dikategorikan Golongan Penegak”. Ungkap Ka Fajrin, Mabikori Assalam.

Disamping itu, Ka Fajrin Juga mengungkapkan bahwa Kegiatan Pramuka di Pondok Modern Assalam sudah ter’integrasi kepada Kegiatan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan. “Seluruh Santri diwajibkan aktif mengikuti semua kegiatan yang telah diprogramkan oleh Gugus Depan” Harapnya.

Selain itu, Prestasi-Prestasi yang telah diraih oleh Pondok Modern Assalam dibidang Pramuka diantaranya mengirim delegasi tingkat Internaional untuk ikut serta pada Event Jambore Dunia Tahun 2000 di Australia. “Alhamdulillah, Assalam telah berprestasi dibidang Pramuka dari Tingkat Daerah, Nasional sampai Internasional” Tutup Ka Fajrin.

Kategori
Warta Pesantren

AMALIYAH TADRIS BERBAHASA ASING LATIH MENTAL SANTRI

Sukabumi – Tarbiyyatul Muallimin Al Islamiyyah Pondok Modern Assalam Putra yang berada di Jl. Parungkuda Kp. Cibodas RT.19/RW.04 Desa. Cibodas Kec. Bojonggenteng Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat menggelar Kegiatan Amaliyah Tadris (Micro Teaching) Berbahasa Inggris dan Arab untuk Santri Kelas Akhir Putra.

Kegiatan tersebut diawali dengan Pra Perdana Micro Teaching yang dipilih salah satu dari 75 Santri Kelas Akhir Serta dihadiri oleh seluruh Dewan Guru dan Santri-Santri Kelas Akhir Sebagai Muntaqid (Pengoreksi) saat proses Micro Teaching berlangsung. Jum’at, 21/02/20

Direktur Tarbiyyatul Muallimin Al Islamiyyah Pondok Modern Assalam, Al Mukarrom Ust. Emboh Misbahudin menyampaikan bahwa Amaliyah Tadris adalah kegiatan yang bersifat Sunah Pondok sebagai upaya mencetak generasi ber’akhlakul karimah secara personal, intelektual, dan juga mental.

“Karena Mental adalah dasar keberanian seseorang ber’inovasi menyampaikan gagasan intelektual dalam bentuk Micro Teaching” Jelasnya.

Al Mukarrom Ust. Emboh juga menjelaskan bahwa Assalam melaksanakan kegiatan Amaliyah Tadris (Micro Teaching) sejak awal berdiri pada tahun 1983 dan Amaliyah perdananya pada tahun 1989 sebagai upaya mencetak generasi yang siap berkiprah di Masyarakat. Secara teknis, Amaliyah Tadris dilakukan Pra Perdana yang diambil salah satu dari Kelas akhir dan dievaluasi oleh seluruh Dewan Guru sebagai contoh Amaliyah yang sebenarnya.

“Apapun propesi Alumni Assalam nantinya, mereka wajib melakukan Isolul Ma’lumat (menyampaikan materi/nasehat) baik secara formal ataupun non formal. Karena itu, mereka wajib mengetahui metode pendidikan yang sistematis sehingga diterima oleh masyarakat sebagai guru yang profesional, dan itu diajarkan melalui Amaliyah Tadris (Micro Teaching)” ungkap Direktur TMI, Al Mukarrom Ust. Emboh

Menurut Ust. Emboh, Metode Pengajaran yang dilaksanakan tidak sembarangan, semua mengacu kepada Metodologi Pembelajaran yang telah diajarkan oleh Dewan Guru yang merupakan Kurikulum Pondok Modern Assalam.

Metode (Thoriqoh) Amaliyah Tadris diantaranya ; Istiqroiyyah (Membaca), At-Tahawuriyyah (Percakapan), dan Demonstran (Tanya Jawab). Metode-metode tersebut dipadukan dengan Wasailul Idoh (Visualilasi) berupa Ucapan, Gambar, Video, ataupun gerakan. Wasailul Idoh terbagi dua bagian, yakni Lugowiyyah (berupa penjelasan pengajar yang diulang-ulang) dan Hissiyyah (berupa video, gambar, ataupun gerakan).

“Wasailul Idoh adalah perpaduan Visualisasi dengan Metode Pengajaran sebagai upaya memudahkan Santri memahami Pelajaran dengan lebih cepat dan membuat suasana tidak cepat bosan” Jelasnya.

Selain itu, setiap guru harus menulis persiapan mengajar (i’dad) setiap akan masuk kelas dan harus dilaporkan. Khusus i’dad Amaliyah Tadris (Micro Teaching) ditulis diatas kertas HVS, tidak hanya materi yang akan diajarkan, tetapi setiap gerak-gerik pengajar juga harus dimasukkan didalamnya.

“Menariknya, teks i’dad itu harus menggunakan bahasa Arab atau Inggris yang ditulis menggunakan tangan, bukan komputer” Tutupnya.

Kategori
Pendidikan

MEMETIK IBROH DARI JAMAAH UMROH

SANTRIREALISTIS.com – Gaido Al Fath Travel yang berada di Komplek Pesantren Dzikir Al Fath, Jl. Merbabu Perum Gading Kencana Asri RT009/RW015 Kel. Karangtengah, Kec. Gunungpuyuh Kota Sukabumi kembali memberangkatkan Jamaah Umroh yang dibimbing secara langsung oleh Pimpinan Pesantren Dzikir Al Fath Prof. DR. KH. Muhammad Fajar Laksana. Kamis, (13/02/2020) Sore.

Hadir Ketua Tim Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan Al Qur’an Indonesia Drs. KH. Mustafa Kamal saat prosesi walimatussafar dan memberikan tausiah kepada jamaah umroh sebelum pemberangkatan ke Bandara Soekarno Hatta.

“Alhamdulillah untuk yg kesekian kalinya, Keluarga Al Fath diberikan kesempatan untuk melaksanakan Umroh ke Tanah Suci dan mengunjungi Tanah Turki yang bernilai sejarah tinggi” Kata Drs. KH. Mustafa Kamal.

Ketua Tim Nasional PMPAI itu membacakan Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 196 sekaligus menjelaskan tentang Hikmah Perjalanan Umroh. Ia menjelaskan bahwa terdapat 3 tempat utama di Dunia yaitu Tanah Makkah, Tanah Madinah, dan Baitul Maqdis. Makkah dan Baitul Maqdis ditandai dengan diturunkannya Rasul, juga sebagai Kiblat Umat Muslim di Dunia. Adapun Madinah menjadi tempat tinggal Para Anbiya sampai akhir hayatnya.

“Maka Barangsiapa yg bisa hadir disana, mereka sedang mendapatkan karunia besar dari Allah SWT” Ujar Drs. KH. Mustafa Kamal.

Adapun Hikmah orang yang sedang umroh ; 1. Laa Rafasa (tidak boleh melakukan hal-hal keburukan), 2. Wala Fusuqo (tidak boleh melakukan segala apapun perbuatan maksiat), 3. wala jidala (segala perbuatan pertengkaran). Maka orang yg berangkat umroh harus mempunyai bekal, “watazawwadu fainna khoiro zaad aqwa”. Taqwa adalah bekal terpenting.

Jamaah yang sedang melaksanakan umroh menjadi Duta Allah. Doanya akan dikabulkan, maka mintalah Doa ke Rombongan yg sedang melakdanakan umroh. Disamping itu, kita juga doakan para jamaah umroh agar senantiasa ada dalam lindungan Allah SWT.

“Mari sama-sama bacakan Talbiyah, sebagai iringan Doa dalam mengawal keberangkatan jamaah umroh ke Tanah Suci” Kata Drs. KH. Mustafa Kamal saat menyampaikan Tausiah.

Amiroh Lutfiah selaku Staff Marketing Gaido Al Fath Travel menjelaskan bahwa saat ini pihaknya memberangkatkan 32 Jamaah, terdiri dari 20 Jamaah Umroh Plus Turki dan 12 Jamaah Umroh Reguler.

“Dan Jadwal Kepulangan semua Jamaah pada tanggal 25 Februari menggunakan Pesawat Turkish Airlines TK 56, waktu keberangkatan/ ETD 02.20, Istanbul-Jakarta, dan Insyaa Allah jamaah akan tiba dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Pada Pukul 18.00 WIB” Jelas Amiroh Lutfiah.

Kategori
Warta Pesantren

Konser Band Wali Ikut Ramaikan Milad Pondok Modern Assalam Sukabumi

Sukabumi – Penampilan Grup Band Wali di Pondok Modern Assalam Sukabumi sukses menghibur para hadirin mulai dari santri, guru, hingga masyarakat sekitar. Grup band yang beranggotakan 4 orang mantan santri yaitu Faank (vokalis), Apoy (Gitaris), Bustomi (Drummer), dan Hamzah Shafi (Keyboardis) tersebut membawakan 10 buah lagu antara lain Cari Berkah, Emang Dasar, Nenekku Pahlawanku, Salam 5 Waktu, Hymne oh Pondokku, Baik-baik Sayang, Ada Gajaah Di Balik Batu, Doaku Untukmu Sayang, Taubat Maksiat, Aku Bukan Bang Toyyib, dan Cari Jodoh.  Konser tersebut berlangsung meriah di Pondok Modern Assalam Putri, Jl. Palabuhanratu KM. 29 Kp. Sukaharja Rt.03/07 Des. Sukaharja Kec. Warungkiara Kab. Sukabumi Jawa Barat, pada Senin Malam (18/11/2019).

Kategori
Pendidikan

PERBEDAAN PONDOK PESANTREN MODERN DAN SALAFI

Dalam perjalanannya, Pesantren menjadi tempat pendidikan yang tak terpisahkan dari perkembangan dan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, tak banyak orang tau bahwa Sistem Pendidikan Pesantren mempunyai dua sisi yang berbeda yakni Modern dan Salafi. Sudahkah orang tua mengetahui akan perbedaan yang menjadi ciri khas dari pesantren ?

Dahulu, Pesantren menjadi tempat pendidikan dipandang sebelah mata oleh masyarakat Nusantara. Seiring dengan umur dunia yang semakin tua,orang tua kian sadar pesantren bukanlah lembaga alternatif alias pilihan terakhir. Pesanten sudah menjadi lembaga pendidikan pilihan utama para orang tua. Selain itu, setelah alumni-alumni Pesantren yang juga mampuh berkiprah di dunia profesional bahkan tidak sedikit yang mampu meneruskan jenjang pendidikan ke luar negeri dengan jalur beasiswa. Maka, kini pesantren sudah menjadi tempat pendidikan yang diperebutkan dan tak jarang pesantren yang sudah tidak butuh Santri karena kelebihan kapasitas.

Pendidikan membentuk karakter atau memelihara moralitas anak bangsa menjadi dasar keinginan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke pesantren. Tetapi, masih ada orang tua yang bingung membedakan antara sistem Pondok Pesantren Modern dan Salafi.

Dilansir dari laman resmi Pondok Pesantren Darunnajah, melalui situs resminya www.darunnajah.com. Berikut adalah ulasan Perbedaan secara khusus antara Pondok Modern dan Salafi agar tidak terdapat kesalahan dalam memilih pondok pesantren untuk anak ;

  1. Pondok Pesantren berbasis Modern

Istilah Pondok Modern pertama kali diperkenalkan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Istilah Modern dalam istilah Gontor berkonotasi pada nilai-nilai kemodernan yang positif seperti disiplin, rapi, tepat waktu, kerja keras, dll. Termasuk nilai modern yang bersifat fisikal dan tergambar pada cara berpakaian santri Gontor dengan simbol dasi, jas, dan rambut pendek ala-ala militer.

Selain itu, yang beberapa ciri khas Pondok Modern, diantaranya :

1. Penekanan dalam menguasai Bahasa Arab & Inggris sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

2. Memakai buku-buku literatur bahasa Arab Kontemporer (bukan klasik/kitab kuning)

3. Memiliki sekolah formal dibawah kurikulum Pendidikan Nasional atau Kementerian Agama dari SD/MI, MTS/SMP, MA/SMA, maupun Jenjang Perguruan Tinggi.

4. Tidak lagi memakai sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan.

5. Memiliki disiplin yang kuat dalam mengatur semua Santri-Santri sehingga berjalan sesuai aturan dengan sistem kaderisasi pengurus.

6. Banyak alumninya yang melanjutkan pendidikan di Luar Negeri seperti Al Azhar Kairo, Madinah University, International Islamic University of Malaysia (IIUM), Vrije Universiteit Amsterdam, dan lain-lain.

  • Pondok Pesantren berbasis Salafi

Pesanten Salafi adalah bentuk asli dari Lembaga Pesantren. Sejak pertama kali didirikan oleh Wali Songo, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata salaf berasal dari bahasa Arab السلف yang berasal dari akar kata sama dan ada beberapa makna dari kata ‘salaf’ yang berbeda.

Adapun Ciri khas Pesantren berbasis Salafi, diantaranya :

1. Mengkaji kitab-kitab kuning dengan sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan.

2.Tidak ada baturan baku dalam tatanan disiplin kesehariannya, adapun hukuman atau sanksi yang dilakukan bersifat non-fisikal seperti dihukum mengaji, menyapu ataupun mengepel, dll.

3.Dalam kesehariannya selalu memakai sarung, peci, dan baju koko.

4.Berafiliasi kultural ke Nahdlatul Ulama (NU) dengan kekhasan fikih bermadzhab Syafi’i, akidah tauhid bermadzhab Asy’ariyah atau Maturidiyah, dan mengajarkan ilmu tasawuf seperti karya Al Ghazali dan lainnya.

5.Amaliyah khas seperti shalat tarawih 20 rakaat plus 3 rakaat witir pada bulan Ramadan, membaca Qunut pada shalat Subuh, membaca tahlil pada tiap malam Jum’at, peringatan Maulid Nabi atau melakukan pembacaan kitab-kitab maulid, peringatan Isra’ Mi’raj, dan semacamnya.

6.Sistem penerimaan santri tanpa seleksi. Setiap santri yang masuk langsung diterima. Sedangkan penempatan kelas sesuai dengan kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki sebelumnya.

Nah Jika Sudah Mengetahui jenis dan perbedaan Pesantren berbasis Modern dan Salafi, jangan sampai salah dalam memilih Pondok Pesantren lagi yaa…

Kategori
Artikel

TANTANGAN SANTRI ZAMAN NOW DI ERA KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI

Setiap zaman atau tempat memiliki nilai unik serta berbeda yang tidak bisa dimiliki oleh zaman juga tempat lainnya dengan kondisi yang sama seperti sebelumnya. Karena waktu terus berputar pada porosnya dan perubahan terus bergulir sesuai zaman dan kondisinya.

Senada dengan peribahasa dalam Bahasa Arab yang diajarkan di pondok pesantren ‘Kullu Maqoolin Maqoomun, Wakullu Maqoomin Maqoolun’ yang artinya, “setiap pekataan memiliki tempat dan setiap tempat memiliki perkataan,”.

Begitulah dengan kondisi santri-santri saat ini, meski sejak dahulu mereka diartikan sebagai orang yang hidup dan belajar di pondok pesantren, adapun tantangan yang dirasakan oleh santri zaman sekarang ini tentunya berbeda dengan santri-santri sebelumnya. Karena kondisi zaman saat ini yang kian banyak perubahan dan perkembangan pada sektor sosial dan tatanan kehidupan.

Tantangan yang dirasakan oleh santri zaman now, terkhusus saat ini sedang memasuki era millenial atau digital. Santri zaman now dituntut harus bisa bergaul atau menyesuaikan pergaulan karena  tantangan terbesar yang dirasakan oleh santri zaman now adalah kemampuan untuk bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Sebab, stigma masyarakat yang kerap diidentikkan kepada santri adalah mereka pemuda yang kolot dan sulit bergaul.

Masyarakat juga menyimpan harapan yang amat besar terhadap santri zaman now yang berada di pondok pesantren. Santri, dipandang sebagai insan yang mendalami ilmu agama, tentunya masyarakat memiliki harapan lebih kepada para santri di pondok pesantren sebagai Figur tauladan Umat Muslim. Lebih dari itu, mereka dituntut menjadi pionir pengganti dari tokoh-tokoh agama dikalangan masyarakat setempat.  

Karena tuntutan dari masyarakat begitu besar tanpa memandang seorang santri basic-nya entah dari pesantren salaf ataupun modern. Masayarakat itu memandang santri adalah orang yang paham segala hal tentang agama. Ketika ditanya permasalahan tentang agama dan kita gak bisa menjawab, maka turunlah derajat nama santri atau nama pesantren.

Selain itu, Santri juga harus mampu menguasai teknologi informasi pada era digitalisasi saat ini. Akan tetapi, pada umumnya pesantren itu melarang setiap santriya untuk menggunakan ponsel karena bisa mengganggu proses belajar-mengajar. Meski begitu, di era digital, santri tetap harus melek teknologi. Sebab, teknologi bisa menjadi instrumen untuk menyebarkan nilai-nilai Islam. Maka pendidikan pesantren harus mampu menyesuaikan keadaan tidak selalu berpegang kepada peraturan peraturan baku yang lama dan sudah tidak relevan dengan kondisi kemajuan teknologi. 

Maka, yang dulunya santri hanya terfokus kepada kitab-kitab kuning, Al Quran, dan buku-buku agama, saat ini santri harus mulai melek teknologi. Pada akhirnya, Santri harus pandai cara mengaplikasikan ilmu agama yang dia dapat dari pendidikan pesantren melalui teknologi informasi di era digitalisasi ini.

Santri zaman now juga harus bijak menggunakan teknologi pada media sosial. Karena realita yang terjadi, media sosial sering disalahgunakan menjadi tempat untuk menyebarkan kabar bohong alias Hoax. Maka tantangan selanjutnya adalah bagaimana supaya kabar yang diterima ataupun disebarkan oleh para santri tidak berdampak negatif tetapi berdampak positif untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Karena harapan masyarakat terhadap Santri begitu sangat besar, mereka dianggap penyelamat moral bangsa dengan membawa nilai-nilai pendidikan pesantren yang kental dengan tatakrama dan akhlakul karimah. Selain itu, Santri juga terbentur tantangan zaman yang masuk kepada tatanan sosial kehidupan yaitu kemajuan teknologi informasi (era digitalisasi). Maka, Santri zaman now harus mampu menyesuaikan diri dengan menjadi pribadi yang berakhlakul karimah juga menguasai teknologi informasi guna mampu menyebarkan nilai-nilai agama melalui media yang saat ini sudah banyak tersedia.

Kategori
Pendidikan

PERAN PESANTREN SEBAGAI BENTENG MORAL BANGSA

Ditengah carut marutnya Dunia Pendidikan Indonesia, ditambah kasus asusila dan kemerosotan moral anak bangsa yang mencoreng nama baik Pendidikan Indonesia. Hal inilah yang mengindikasikan gagalnya sistem Pendidikan Indonesia yang seharusnya menjembatani generasi-generasi anak bangsa menjadi pionir untuk kemajuan negara di masa yang akan datang nantinya.

Mungkin banyak lembaga Pendidikan yang dikatakan suskes mencetak generasi dengan intelektual yang tinggi, tapi gagal dalam mencetak moral dan karakter yang kian hari menjadi hal yang tak lagi berarti. Bahkan, media yang menjadi corong pusat informasi malah dipenuhi kasus-kasus terpuruknya akhlak, moral, dan karakter generasi bangsa dengan berbagai motif-motif yang berbeda.

Sebagian orang menganggap bahwa tingkat kemajuan Pendidikan Bangsa diukur dari segi kecerdasan otak dan intelektualitasnya saja. Sedangkan Pendidikan Moral, Karakter yang menjadi bagian dari Pendidikan Agama tidak lagi dianggap perlu bahkan sebagian sudah tidak lagi mencantumkan pelajaran agama dalam jadwal pelajarannya. Inilah yang membuat karakter, moral, dan akhlak generasi bangsa rapuh bahkan hancur perlahan tapi pasti.

Suatu lembaga Pendidikan, tidak semua mampu mengajarkan hal-hal baik sesuai dengan ajaran Islam. Didalamnya, terkadang banyak hal yang tidak sesuai dengan Pendidikan Agama dan norma-norma keislaman. Oleh sebab itu, Pesantren seolah menjadi air ditengah keringnya Pendidikan Moral anak bangsa. Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan islam yang berusaha memelihara dan mengembangkan fitrah serta sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil yang bermoral serta berkarakter islami.

Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan dengan jumlah yang sangat besar dan penyebarannya yang pesat di berbagai pelosok tanah air telah banyak mencetak generasi bangsa Indonesia yang religius dan berkarakter yang menjadi pemimpin bangsa di masa lalu hingga saat ini.

Terlepas, diakui atau tidak bahwa kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat bagian dari peran aktif para kyai zaman dahulu yang sekaligus pengelola pesantren. Pesantren bukan hanya sekedar lembaga pendidikan pada umumnya melainkan sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang senantiasa setia mengawal perkembangan bangsa Indonesia.

Pesantren memiliki sifat yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga non pesantren, yaitu sifat kemandirian. Sifat inilah yang menjadikan pesantren selalu berusaha dan berjuang untuk mencetak santri-santri yang memiliki intelektualitas tinggi sekaligus moralitas yang mapan (berakhlakul karimah).

Pesantren mencetak santri-santri yang tangguh dan pemberani melalui wejangan, nasehat, pendidikan para kyai yang karismatik. Kemandirian, loyalitas dan moralitas adalah hal yang pertama kali diajarkan para kyai di pesantren sehingga menghasilkan generasi santri yang berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berfikiran bebas.

Adapun Santri adalah para siswa-siswi yang mendalami ilmu-ilmu agama di Pesantren kepada para kyai karismatik, baik yang tinggal di pondok maupun pulang setelah selesai waktu belajar. Mereka adalah murid Kyai yang dididik dengan penuh kasih dan sayang untuk menjadi mukmin yang kuat (tidak goyah imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan).

Santri juga merupakan kelompok yang mencintai negaranya, sekaligus menghormati guru dan orang tua kendati keduanya telah tiada. Mereka adalah kelompok orang yang memiliki kasih sayang pada sesama (sahabat-sahabat) dan sangat pandai bersyukur dengan kondisi keadaannya.

Santri-santri yang saat ini berperan aktif di ranah pemerintahan, ekonomi bisnis, pendidikan, sosial, dan menjadi bagian dari pemimpin negara adalah product pendidikan pesantren yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan norma-norma Islam sehingga mampu mewujudkan Baldatun Thoyyibun Wa Rabbun Gofur.

Kategori
Artikel

DINAMIKA KEHIDUPAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN

Santri adalah para siswa-siswi yang mendalami ilmu-ilmu agama di Pesantren, baik yang tinggal di pondok maupun pulang setelah selesai waktu belajar. Mereka adalah murid Kyai yang dididik dengan penuh kasih dan sayang untuk menjadi mukmin yang kuat (tidak goyah imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan).

Santri juga adalah kelompok yang mencintai negaranya, sekaligus menghormati guru dan orang tua kendati keduanya telah tiada. Mereka adalah kelompok orang yang memiliki kasih sayang pada sesama (sahabat-sahabat) dan sangat pandai bersyukur dengan kondisi keadaannya.

Kategori
Warta Pesantren

Sambut Idul Adha, Al-Fath Gelar Lomba Rias Domba bersama Bule Asal Belgia

SANTRIREALISTIS.COM, SUKABUMI – Sabtu, 10 Agustus 2019 Puluhan Hewan kurban mengikuti Kegiatan Beauty Contest dan Fashion Show di Halaman Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi.Domba-domba itu dirias oleh para Santri Ponpes Dzikir Al-Fath, dan yang menjadi daya tarik lain adanya seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Belgia bernama Julien Miel yang ikut merias domba pada acara tersebut.

Julien Miel ini sengaja datang ke Ponpes Dzikir Al-Fath melalui Jaringan Komunikasi Helpx.net yaitu Komunitas Volunteers Dunia dengan tujuan untuk belajar Pencak Silat, Bahasa Sunda, dan mengexplore terkait Budaya Sunda di Museum Prabu Siliwangi yang kebetulan ada acara tersebut sehingga dirinya ikut terlibat memerihkan Kegiatan Lomba Rias Domba.

Kreativitas Ratusan Santri dan Santriwati Ponpes Dzikir Al-Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi itu membuat semua yang hadir terkesima melihat domba yang terlihat menarik setelah di make over oleh setiap peserta.

Perlombaan yang digelar antar santri di Lingkungan Ponpes Dzikir Al-Fath dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H dan juga HUT Kemerdekaan RI yang ke-74.

“Alhamdulillah kegiatan ini digelar dalam rangka syukuran HUT Kemerdekaan RI yang ke-74 juga menyambut Hari Raya Idul Adha. Mr. Julien itu juga sedang belajar Pencak Silat di Ponpes Dzikir Al-Fath, selama satu minggu ini,” ungkap Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, KH. Fajar Laksana, Sabtu (10/8/2019).

Nantinya, yang berhasil menjuarai lomba merias dan fashion domba tersebut akan mendapatkan piala bergilir dari pimpinan Ponpes.

“Domba yang akan dipotong besok itu di rias dahulu untuk memancing warga agar mau ikut berkurban di Hari Raya Idul Adha. Pengumuman juaranya besok,” Jelas KH. Fajar Laksana.

Pewarta : Gilang Ramadhan
Editor     : SR.
Copyright © SANTRIREALISTIS 2019

Kategori
Teknologi

MENGAPA DOMAIN PENTING UNTUK BISNIS ?

Halo sahabat semua, ketemu lagi sama saya, Gilang Ramadhan, di blog Santri Realistis. Pada Artikel kali ini, saya akan bahas topik yang amat berhubungan dengan Dunia Online, yaitu Pengaruh Domain pada Sistem Marketing Bisnis Online.

Jika dahulu, manusia ingin berbelanja harus berjalan dengan jarak tempuh sekian kilo meter, dan itu sangat membutuhkan waktu yang terbilang lama dan lambat. Berbeda halnya dengan hari ini, hanya dengan  menggeserkan jari jemari saja sudah bisa memilih barang yang diinginkan bahkan bisa langsung nego harga dan dibalas pada waktu itu juga, Inilah yang kita sebut dengan “Revolusi Industri 4.0”. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap individu hari ini bisa dengan mudah dilakukan bahkan sambil tiduran di kamar pun sudah bisa berbelanja sepatu, kaos, kemeja, koko atau bahkan semua kebutuhan santri di Pesantren hanya dengan membuka smartphone. Industri 4.0 menggunakan komputer dan robot sebagai dasarnya, adapun kemajuan yang paling terasa adalah kemajuan dunia internet.

Toko-Toko, Rumah Makan, Perusahaan bergedung tingkat, bahkan Lembaga-Lembaga Institusi Pendidikan kini sudah mempunyai jelmaan selain di dunia nyata, yaitu di Dunia Maya (Online) berupa Website Professional dengan jangkauan geografis yang amat sangat luas melebihi bentuk fisiknya. Bahkan para Pebisnis kini banyak beralih dan membuka jangkauan baru melalui jejaring media online dengan membuat website professional.

Ketahuilah, hal Pertama yang harus anda lakukan sebelum membuat website adalah dengan mempersiapkan konsep website sebaik mungkin karena tanpa konsep yang jelas sebuah website ataupun toko online tidak akan mendatangkan apapun bagi anda. Selain itu, yang harus anda perhatikan adalah pilih Alamat Web (Domain) yang akan digunakan agar orang mudah mengakses Website tersebut. Setelah itu, Tentukan Web hostingmu, yaitu sebuah layanan menyimpan file untuk web atau online shop yang akan anda buat. Dengan menggunakan jenis layanan seperti ini, secara otomatis file-file yang akan dibuat pada website akan tersimpan di perusahaan penyedia layanan tersebut. Saat ini, ada banyak pemberi Layanan Web Hosting di Indonesia, salah satunya adalah Rumah Web Indonesia.

Didirikan pada tahun 2002 di Yogyakarta, Rumah Web Indonesia tumbuh menjadi salah satu perusahaan hosting terbesar di Indonesia yang kini melayani lebih dari 14.000 domain pelanggan. Berawal dari 1 server, kini Rumah Web telah memiliki lebih dari 30 server untuk melayani hosting dan VPS/Cloud.

Nama Domain bagi bisnis online itu sama halnya dengan nama seorang manusia di Dunia Nyata. Sangat penting bagi anda  yang ingin membuka bisnis online untuk memikirkan dan memilih nama Domain yang cocok bagi website anda, baik itu perusahaan maupun website pribadi. Nama domain atau biasa juga disebut dengan alamat website, URL seperti Santrirealistis.com, Rumahweb.com, adalah sebuah nama untuk website yang bertujuan mempermudah para pengguna internet dalam mengakses komputer server. Adapun, nama domain untuk sebuah website berfungsi menggantikan nomor server yang pada aslinya merupakan sebuah deretan angka yang cukup panjang dan rumit. bagi pelaku bisnis internet, nama domain biasanya dibuat dengan seunik mungkin, tidak ada yang menyamai dan diberikan untuk website yang terhubung dengan jaringan internet.

Anda bisa pesan dengan mudah nama Domain unik dan menarik untuk kebutuhan website di “Rumah Web Indonesia”.

Nama Domain sangat berperan bagi bisnis online dan harus disiapkan oleh pelaku bisnis online sebelum memulai bisnis di internet yang pastinya perlu dipikirkan dengan baik. Nama Domain tidak boleh disepelekan karena bisa mempengaruhi banyak hal dalam perkembangan website online. nama domain akan berdampak pada kesan orang yang membaca dan mendengarkan serta kemudahan dalam menuliskan dan mengingatnya.

Secara Psikologis, nama Domain berdampak bagi Customer Pada Sistem Marketing Bisnis Online :

1. hal pertama yang memberikan sebuah kesan positif atau negatif kepada prospek serta target market bagi orang yang pertama kali mengunjungi dan menemukan website online anda.

2. menjadi sebuah faktor penting yang memberikan kemudahan bagi orang yang peduli terhadap bisnis online. misalnya kemudahan dalam menuliskan, mengingat, dan kesediannya untuk merekomendasikan nama domain anda kepada orang lain.

Menurut Prof. Dr. KH. M Fajar Laksana, SE., CQM., MM., Ph.D., pada Buku Best Sellernya berjudul ‘Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis’ yang diterbitkan oleh Penerbit Graha Ilmu Yogyakarta Tahun 2008 bahwa “Merk adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau disain, ataupun gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang, penjual, atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing”.

Adapun Manfaat Merek bagi Penjual  :

a. Nama merek memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan menekan permasalahan.

b. Nama merek dan tanda dagang secara hukum akan melindungi penjual dari pemalsuan ciri-ciri produk, karena bila tidak demikian, maka setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasaran.

c. Merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen pada produk.

d. Citra Perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik, dengan membawa nama perusahaan, merek ini sekaligus mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan.

Dengan kemajuan teknologi informasi, kini website sangat penting, terutama dalam berbisnis. Karena sekarang semua orang sibuk memegang smartphone atau laptop-nya, mereka mengandalkan situs pencarian dalam mencari informasi terkait apapun. Selain itu, kini segalanya serba internet. Anda akan kesulitan jika tidak memanfaatkan teknologi ini.

Maka Fungsi utama dari nama Domain yang berperan penting dalam kesuksesan sebuah bisnis adalah Memperkenalkan Produk atau Jasa kepada masyarakat luas terutama informasi terbaru mengenai produk dan jasa tersebut, Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan, Menunjukkan Profesionalisme yang dapat menarik kepercayaan konsumen, Media Pemasaran yang efektif untuk menjaring konsumen baru, Memudahkan proses pemesanan dan penyimpanan data hingga proses transaksi, dan masih banyak lagi.

Sebagai Contoh, Ketika anda mendengar kata ‘Rumah Web’, maka akan terbayang sebuah perusahaan domain dan hosting dengan harga dan support sangat terbaik, tentunya sangat cocok di kantong anda.

Nah, seperti itulah fungsi Domain dalam proses Branding. Ketika orang mendengar nama domain dari Brand Anda, akan langsung teringat tentang produk atau perusahaan yang Anda jalankan.

Demikian artikel dari ana tentang Domain Mempengaruhi Psikologi Customer Pada Sistem Marketing Bisnis Online. Semoga bisa memberikan sudut pandang baru supaya brand bisnis Anda lebih maju dan berkembang. Sekian, Terima Kasih..

Kategori
Petualangan Santri

PUNCAK GEDE – PENGALAMAN PERTAMA MENDAKI GUNUNG

Kepadatan aktivitas terkadang membuat kepala kita merasa penat dan tentunya butuh piknik untuk hanya sekedar menghirup udara di alam bebas yang segar dan natural. Setiap orang mempunyai cara tersendiri dalam memanjakan diri dari padatnya aktivitas dan penatnya tugas-tugas.

Saya adalah seorang Santri sekaligus Tutor Bahasa sebuah pesantren di Sukabumi. Kesibukan saya di siang hari adalah mengajarkan santri-santri junior memahami dasar-dasar berbahasa dan di malam harinya mengikuti program pesantren yaitu pengajian, aurodan, dan kajian-kajian keislaman.

Selain itu, ada beberapa kesibukan dan menjadi kewajiban saya yang lainnya yaitu memahami materi-materi perkuliahan dan menjalankan amanah dari Pimpinan Pesantren untuk mengembangkan LP2SSC (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sukabumi Study Center), serta Home Stay Turis Backpacker sebagai wadah Native Speaker yang akan dijadikan media latihan kecakapan berbahasa Inggris para santri di Pesantren.

Banyaknya aktivitas membuat diri ini seakan meminta ketenangan, kesejukan, keindahan, dan kesegaran udara dari alam bebas untuk sejenak melupakan kepenatan-kepenatan dari berbagai aktivitas sehari-hari.

Tak pernah terpikir sebelumnya untuk mendaki Sebuah Gunung dengan ketinggian 2.958 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). 3 Tahun kebelakang saya hanya seorang anggota Pramuka dari Pesantren Modern di Sukabumi, dan kegiatan yang paling ditunggu-tunggu anggota Pramuka saat itu adalah Hacking, dan Camping.

Sebelum waktu liburan tiba, tepatnya di awal-awal bulan Ramadhan saya terpikirkan untuk mencoba mendaki gunung karena penasaran dengan keindahan pesonanya tapi juga was-was dengan tragedi beberapa pendaki yang kena hipotermia bahkan sampai harus dievakuasi.

Tapi, saya meyakinkan diri bahwa  semua akan berjalan lancar dengan landasan doa dan ketawakalan kepada Allah SWT. Singkatnya, saya mencoba mengirim pesan singkat kepada beberapa teman dengan tujuan mengajak keluar dari zona nyaman dan bersama-sama melakukan sebuah perjalanan menuju puncak gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Tak disangka, ternyata temen-temen saya telah lebih dulu memiliki pengalaman Mendaki Gunung. Maka tidak banyak diskusi yang kita lakukan dan rencana pun ditetapkan yaitu beberapa hari setelah Lebaran Idul Fitri tepatnya pada tanggal 21 Juni 2018 M dengan jumlah Pendaki 7 orang (5 Laki-Laki & 2 Perempuan) yang kita beri nama Komunitas Jomet Adventure.

Pendakian pertama ini kita tetapkan melalui jalur Gunung Putri Cianjur karena sebagian dari kita adalah pendaki pemula dan hanya beberapa yang sudah berpengalaman mendaki. Sebelum pendakian dimulai, ada beberapa persyaratan dan barang-barang yang harus jauh-jauh hari dipersiapkan.

Diantara persyaratan itu adalah SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) dan Surat Keterangan Sehat dari Dokter atau fasilitas yang ada di Jalur Pendakian. Perizinan Mendaki Gunung Gede adalah perizinan yang paling ribet dan bikin bete karena harus booking online tapi verifikasi offline (surat-suratnya harus lengkap dan di print out pula).

Perjalanan pun dimulai pada jam 10:00 WIB setelah mengurus SIMAKSI yang cukup ribet dan melelahkan karena harus cari tempat photo copy yang bisa print out semua surat-surat bookingan online tadi.. pokonya ribettt daaahh. Perjalanan dikala itu sangat sangat melelahkan, karena harus mendaki gunung pertama dengan ketinggian 2.958 MDPL sedang punggung dibebani berat Tas Cerrier kurang lebih 60 LT.

Perjalanan semakin menantang dikala kita sudah memasuki bibir hutan dan tidak lagi tersinari matahari secara langsung. Perlahan tapi pasti, langkah kita terus berjalan dan sampailah di POS 4 Simpang Maleber yaitu sebuah pos peristirahatan Pendakian Gunung Gede yang masih cukup kental dengan mistis-mistisnya.

Setelah melewati Simpang Maleber, terlihatlah Hamparan Bunga Edelweis yang memanjakan mata kita setelah sekian lama perjalanan kala itu berlangsung. Kita menikmati keindahan matahari yang hampir tenggelam di ufuk Barat sana. Moment-moment langka itu tidak kita lewatkan begitu saja, tapi diabadikan melalui kamera-kamera yang ada. Setelah asyik  berphoto, kita  langsung mencari tempat yang agak tertutup pepohonan sebagai area camp guna menghindari badai angin yang terjadi pada saat itu disetiap malamnya.

Malam pun kita lalui dan datanglah pagi yang menjadi penantian melihat keindahan sunrise (Matahari Terbit) di puncak gunung. Maka setelah sholat subuh, kita prepare dan langsung melakukan perjalanan menuju puncak gunung gede dengan lama perjalanan kurang lebih setengah jam dan track yang terus menanjak. Akhirnya, perjalanan pun berakhir di puncak gunung gede dengan ketinggian 2.958 MDPL yang memberikan pesona-pesona keindahan alam luar biasa dan tak akan pernah terlupakan.

Pengalaman berharga yang bisa saya petik dari perjalanan kala itu selain persahabatan dan kebersamaan, saya menjadi sadar bahwa hidup adalah sebuah perjalanan, petualangan, dan pengabdian. Hidup bukan hanya sekedar lahir, menangis, tertawa, tua lalu tiada. Hidup seperti menggapai puncak tertinggi yang memberikan hamparan pemandangan tiada duanya.

Puncak Gunung dianalogikan seolah puncak tujuan hidup, jalur yang dilalui untuk mencapai puncak tersebut dianalogikan sebagai proses kehidupan yang sedang kita lalui, tapi ketahuilah bahwa puncak tiada akan ada artinya tanpa proses perjalanan yang lebih memper’erat persahabatan dan begitupun hidup tiada akan ada artinya tanpa dilalui dengan proses peningkatan pengabdian kepada sang pencipta Allah SWT.

Kategori
Catatan Santri Kisah Inspirasi Santri

SIAPA BILANG SANTRI ITU KAMPUNGAN

SANTRIREALISTIS.com – Santri adalah istilah yang umumnya diperuntukkan bagi mereka yang menuntut ilmu di sebuah pesantren, yang mana mereka sering di pandang sebelah mata, artinya mereka sering disebut sebagai orang-orang yang ketinggalan zaman, kuper, cupu dan mereka juga sering dinilai hanya pandai dalam ilmu-ilmu yang bernilai keagamaan semata.

Banyak yang menilai bahwa santri itu tidak faham dengan ilmu-ilmu kemajuan teknologi, tidak mampu bergaul dengan Dunia Internasional melalui Bahasa Inggris & Arab, lemah dalam fisik karena sibuk hanya dengan kitabnya, dan pada akhirnya banyak yang menilai bahwa santri itu hanya faham dengan ilmu-ilmu keagamaan, padahal semua itu tidaklah benar dan pada kenyataannya banyak santri yang mampu Berbahasa Inggris, Bahasa Arab, menguasai Teknologi Informasi, dan Ilmu Pengetahuan Teknologi lainnya serta kuat dalam fisiknya melalui latihan bela diri atau yang biasa dikenal di daerah sunda dengan istilah Silat.

Selain itu, para santri juga seringkali distigmatisasi ndesoo dan kampungan oleh para pemuda-pemuda masa kini atau yang dikenal dengan para generasi millenial. Karena pada kenyataannya, sebagian dari santri memang enggan mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa pergaulan internasional dan mengklasifikasikan ilmu kedalam bagian-bagian tertentu secara dikotomis (pemisahan antara ilmu agama & non agama) sehingga kepandaiannya terbatasi oleh pembagian ilmu secara dikotomis tersebut. 

Baca Juga : Pesantren Sebagai Pusat Konservasi Moral

Apakah kalian termasuk santri yang enggan belajar Bahasa Internasional ?

Ketahuilah sahabat-sahabat sekalian… DR. Syekh Yusuf Al-Qardlawi yang merupakan salah satu ulama’ internasional, menolak pembagian ilmu secara dikotomis (pemisahan antara ilmu agama & non agama). Semua ilmu bisa Islami dan bisa tidak, tergantung kepada orang yang memandang dan mempergunakannya.

Pemisahan ilmu secara dikotomis itu, menurut DR. Syekh Yusuf Al-Qardlawi telah menghambat kemajuan umat Islam itu sendiri. Sebab menurut beliau, peradaban bisa melesat maju jika peradaban tersebut bisa menyerap sisi-sisi positif dari peradaban yang lebih maju dengan tanpa meninggalkan akar-akar pembangunan peradaban yang dianjurkan Islam. DR.Syekh Yusuf Al-Qardhawi menganggap, kemajuan peradaban manapun tergatung pada manusianya itu sendiri. Termasuk tentunya semangat untuk memajukan peradaban Islam dan mengusahakannya untuk memimpin peradaban dunia yang kehilangan roh kemanusiaannya.

الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْقَدِيْمِ الصَّالِحِ وَالْاَخْذُ بِالْجَدِيْدِ الْاَصْلَحِ

“Menjaga perkara-perkara lama yang baik dan mengambil perkara-perkara baru yang lebih baik”

Siapkah anda menjadi bagian dari santri yang membantu Negara ?

Tujuan pendidikan Islam (dalam hal ini pesantren yang melahirkan para santri). Pada dasarnya adalah mengantarkan peserta didik menjadi manusia pada tingkat yang sempurna, dengan cara menumbuh kembangkan potensinya, bakatnya, nalurinya dan tidak sedikitpun keluar dari koridor agama tentunya. Setiap individu mempunyai bakat tersendiri dalam dirinya masing-masing, bakat tersebut muncul secara lahiriyah dan perlu adanya pengembangan agar bisa menjadi kemampuan hebat yang bermanfaat untuk kemajuan Agama, Negara bahkan Dunia. 

Lain daripada itu, Santri mempunyai kelebihan jauh melampaui kemampuan para siswa non pesantren pada umumnya. Karena pendidikan kedisiplinan, tanggung jawab, kesungguhan, akhlakul karimah yang ditanamkan oleh pesantren benar-benar telah melekat dan menjadi bagian dari jalan hidup para santri setelah mondok.  Serta merupakan usahanya para Ulama (pengasuh-pengasuh pesantren) dan Umaro (pejabat-pejabat pemerintah) dalam membangun sebuah Negara yang berjalan pada jalur Agama yang benar. Karena dengan tegaknya Agama dalam sebuah Negara, akan terwujudlah suatu Negara yang aman, sejahtera, tentram dan juga harmonis.

Di zaman millenial ini, hampir semua pesantren dan juga pemerintah bersama-sama membangaun sebuah program pendidikan yang bisa menghantarkan serta melahirkan generasi-generasi rabbani penuh kreasi, artinya santri yang bisa terjun dibidang dakwah keagamaan maupun pemerintahan dan juga sosialisasi yang bersifat Internasional. Hal ini merupakan upaya para pengasuh pesantren dan pemerintah didalam membangun sebuah negara yang berlandaskan Agama. 

Ketahuilah sahabat-sahabat sekalian !!!

Banyak para tokoh-tokoh besar yang terlahir dari pesantren-pesantren nusantara, dan perannya sangat dibutuhkan oleh Negara. Seperti halnya; DR.KH.Muhammad Fajar Laksana,SE,CQM,MM (Tokoh Masyarakat Sukabumi yang menjadi pusat konsultasi seluruh Pejabat Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi), Prof.DR.Mohammad Mahfudz MD, (Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Ke-2 Periode 2008-2013), Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama Republik Indonesia), dan lain-lain.

Beliau-beliau ini adalah alumni-alumni pesantren (para santri di zamannya dahulu) yang telah benar-benar memberikan kontribusi yang membangun dalam perkembangan dan kemajuan Negara. Maka dengan harapan jebolan-jebolan pesantren yang lainnya juga mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan negara kedepannya.

Kategori
Pengetahuan Tokoh

KH. ABDURRAHMAN, SOSOK DIBALIK BERDIRINYA PONDOK MODERN ASSALAM

KH. Abdurrahman adalah seorang sosok fundamental dibalik berdirinya Pondok Modern Assalam Sukabumi. Latar belakangnya sebagai seorang petani tidak menjadikan ia seorang yang money-oriented. Sebaliknya, ia mampu melihat esensi dari banyaknya harta, yaitu memberi manfaat bagi umat.

Tepat pada tahun 1960-an KH. Abdurrahman telah memiliki anak yang dewasa dan matang, Ir. Lukman Herawan. Kehadirannya bagi KH. Abdurrahman adalah pembuka jalan bagi berdirinya Pondok Modern Assalam. Tepat pada tahun 1968 dengan berbagai jalan yang berliku, berdirilah Pondok Modern Assalam di Kp. Situ Cibodas RT19/RW04 Kec. Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.

Akan tetapi, ia tidak bertahan lama sampai sang Insinyur ditembak mati. Sepuluh hari, itulah masa Pondok Modern Assalam bertahan pada mulanya. Terdapat hal yang Menarik untuk disimak, yaitu kata “Modern” yang pada dekade itu hanya ada pada label Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur yang dengan mudah melekat pada Pondok Modern Assalam.

Padahal, Assalam belum memiliki apa-apa bahkan tidak sepuluh persen dari apa yang dimiliki oleh Gontor. Tapi itulah kekhasan yang ada dan selalu dicita-citakan oleh KH. Abdurrahman dengan perkataannya yang ajaib, “Hayang jiga kitu-Pondok Modern Darussalam Gontor”.

Tertembaknya sang Anak tidak menjadikan KH Abdurrahman patah semangat. Justru sebaliknya, ia melihat ini adalah cobaan sekaligus perjuangan yang harus terus dilanjutkan. Oleh sebab itu, pasca kejadian itu ia mengirimkan beberapa orang ke Gontor untuk selanjutnya melanjutkan perjuangan yang sempat berhenti.

KH. Abdurrahman pun tidak diam begitu saja. Ia dengan penuh optimisme tinggi ala pedagang dan petani melihat bahwa tanah yang pada tahun 1968 hanyalah beberapa petak dan harus diperluas. Oleh sebab itu, ketika para generasi kedua ini mengenyam pendidikan di Gontor kurang lebih 10 tahun, KH Abdurrahman memperluas tanah yang akan diwakafkan untuk pembangunan Pondok Modern Assalam.

Ketika tunas yang ditanam itu sudah semakin matang dan dewasa serta telah mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor maka pada tahun 1983 didirikan kembali Pondok Modern Assalam. Periode Kedua pun bergulir. Alhamdulillah sampai saat ini Pondok Modern Assalam dengan berbagai problematika telah berkembang baik dari aspek fasilitas, infastruktur, maupun Sumber Daya Manusia.

Alumninya pun sudah mencapai angka kurang lebih 1.500 orang. Pondok Modern Assalam pun telah membuka sayapnya dengan prakarsa Pimpinan saat ini, dengan memisahkan lokal area Putra dan Putri di Pondok Modern Assalam khusus untuk Putri ke daerah Warungkiara, Pelabuhanratu.

Dibalik itu semua, sosok KH. Abdurrahman adalah ruh yang tertancap tegas dalam kultur, sejarah, bahkan perkembangan Pondok Modern Assalam. Filosofi ala petaninya yang disampaikan setiap tahun pada Perpeloncoan oleh para asatidzah, yang sekaligus membedakannya dengan Pondok Modern Darussalam Gontor, begitu dalam dan bermakna. Ia bukan hanya menjadi adagium tetapi juga tujuan dan cita-cita Pondok Modern Assalam. “Raos Didahar, Mahal Dijual”.

Beliau meninggal tahun 1994. Tentu hanya beberapa alumnilah yang merasakan jiwa serta kekuatan beliau. Bagaimana beliau bersikap dan bagaimana ia yang tidak memiliki latar belakang akademik keislaman mampu menjadikan dan mengembangkan Pondok Modern Assalam sampai saat ini.

Oleh sebab itu, perlu kiranya membangkitkan ruh semangat beliau dan menghadirkannya seolah beliau masih ada saat ini dengan menulis catatan sejarah tentang beliau. Ini berguna bukan hanya untuk keluarga Pondok Modern Assalam juga untuk para alumni. Pada saat terus berkembangnya Pondok Modern Assalam, maka biografi tentang beliau akan dibaca oleh khalayak masyarakat banyak, Insya Allah.

Penulisan Buku Biografi KH. Abdurrahman merupakan Project tertunda dari Divisi Litbang IKPMA yang berinsiatif untuk membuat sebuah buku biografi melingkupi seluruh aspek kehidupannya, terutama sosial-historis dan sosial-kultural dari kehidupan KH. Abdurrahman. Karya ini pun sangat mendesak, mengingat sudah terbatasnya SDM yang bersentuhan langsung dengan beliau dan mungkin saat ini memorinya sudah mulai pudar.

Pada dasarnya, tulisan ini diperuntukan untuk kepentingan Pondok Modern Assalam, IKPMA, dan Masyarakat pada umumnya agar mampu memahami secara komprehensif-holistik kehidupan pribadi KH. Abdurrahman sehingga pada akhirnya mampu menjadi pedoman serta ‘ibrah bagi seluruh elemen Pondok Modern Assalam, khususnya.

“Tulisan diatas merupakan Wacana Penulisan Buku Biografi KH. Abdurrahman yang digagas oleh Ust. Aramdhan Kodrat Permana yang merupakan Guru Pondok Modern Assalam. Ia berharap, wacana penulisan itu segera diselesaikan guna sebagai ‘Ibrah yang sangat berharga bagi Masyarakat pada umumnya dan seluruh elemen Pondok Modern Assalam, khususnya”.